Pages


Kamis, 25 Juni 2015

Apa Yang Harus Dilakukan Pada Saat Kebakaran Rumah (PENGALAMAN)

Terima kasih karena sudah dijadikan HT
Spoiler for Jadi HT ternyata....:

Semoga dengan membaca ini, agan atau aganwati beserta keluarga dapat turut mencegah adanya kebakaran rumah, ataupun selamat pada saat terjadi kebakaran rumah

Hallo agan & aganwati kaskuser, setelah beberapa waktu berlalu sejak musibah kebakaran yang pernah saya alami, saya mau berbagi beberapa tips, yang sekiranya berguna bagi agan/aganwati untuk mencegah dan bagaimana menghadapi kebakaran berdasarkan pengalaman saya pribadi, yang saya dan keluarga alami pada bulan Oktober 2014.

Saya bagi jadi beberapa section supaya mudah :
1. Share ttg pengalaman kebakaran
2. Share TIPS apa yang harus dilakukan pada saat kebakaran
3. Cara meminimalisir kerugian kebakaran rumah
4. Pesan Untuk Mencegah Kebakaran Rumah

Spoiler for 1. Share Pengalaman Kebakaran:

Ceritanya rada panjang, jangan baca sepotong-sepotong yaaah gan, biar ga salah nangkep ato kelewat

Pengalaman di sini saya dan keluarga menjadi korban kebakaran tersebut, di mana si jago merah benar-benar membakar habis rumah tinggal kami. Kejadian bermula pada tanggal 9 Oktober 2014 di rumah saya yang berada di Jl. Otista III, Jakarta TImur. Sebelum terjadi kebakaran saya sendiri sempat terbangun jam 3.00 pagi untuk buang air kecil dan minum, sedangkan kebakaran dimulai kira-kira pukul 4.15 (menurut warga sekitar rumah sekitar waktu sholat subuh), di sini kami sekeluarga (ayah, ibu, kakak, dan saya) masih tertidur.

Tetap Waspada Ketika Tidur
Kira-kira pukul 4 pagi, ayah dan ibu saya mencium bau asap, tetapi mereka masih dalam kondisi setengah terbangun (karena memang jam segitu sering ada orang bakar sampah, yang baunya sering masuk ke rumah karena ada bagian rumah kami yang terbuka). Kira-kira pukul 4.20 terdapat suara barang pecah, sangat nyaring seperti meja terbuat dari kaca pecah (di ruang makan kami terdapat meja kaca dengan lampu gantung di atasnya). Yup, lampu tersebut jatuh, ayah saya langsung keluar kamar dan menemukan bahwa rumah kamu sudah dalam kondisi terbakar, dengan api menyala-nyala dari lantai hingga atap di ujung ruang makan, ayah saya langsung membangunkan ibu saya, dan kemudian mencoba menyiram api dengan air yang ada di kamar mandi, sedangkan ibu saya yang dalam kondisi panik langsung keluar kamar, menggedor-gedor pintu kamar kakak dan kamar saya untuk segera bangun, kemudian ia membuka pintu depan rumah, dengan tujuan membuat jalan keluar, sedangkan ayah saya tetap berusaha memadamkan api, tapi karena menyadari besarnya api, ibu saya langsung menyuruh ayah saya untuk juga keluar. Saya sempat mendengar ibu saya keluar dan berteriak meminta tolong dan memperingati warga sekitar (perlu diketahui ketika ibu saya keluar, kondisi di luar sangat sepi, tidak ada seorangpun yang berteriak kebakaran kecuali ibu saya)

Peka Terhadap Situasi
Ketika saya mendengar ibu saya berteriak kepada saya dan kakak saya sambil menggedor pintu bahwa rumah kami kebakaran, Saya yang belum lama kembali tidur langsung bangun, hal utama yang saya raih adalah HP, kemudian saya bangun dari tempat tidur untuk mencari dompet, tetapi karena bangun terburu-buru dan tidak pas menggenggam HP, HP tersebut jatuh, dan butuh waktu beberapa detik untuk saya mencarinya yang untungnya ketemu, langsung saya keluar tanpa mencari dompet (karena di situ saya sadar dan ingat, waktu untuk survive dari kebakaran itu sangat tipis, ajaibnya ketika saya bangun dari ranjang, kedua kaki saya jatuh pas di atas sandal jepit "Swallow" yang saya gunakan di dalam rumah. Perlu diketahui bahwa ketika saya bangun, saya masih sempat melihat indikator AC kamar saya masih dalam kondisi menyala. Saya langsung keluar kamar, belok ke kiri adalah ke ruang makan dan ruang tamu (letak pintu keluar), dan di kanan saya adalah kamar kakak dan orang tua saya, reaksi pertama saya melihat keluar itu kaget, lihat jalan untuk keluar tidak jauh dari api, tapi dalam rumah sudah penuh dengan asap, saya ingat tidak bisa bernapas sama sekali, saya panik dan malah lari ke kamar orang tua saya, di sini saya berpikir cepat dan mengambil keputusan singkat untuk secepatnya tenang dan ambil nafas dalam-dalam kemudian lari ke luar, itu yang langsung saya lakukan. Setibanya di luar rumah, saya ingat melihat api dari atap rumah saya yang sudah menyala tinggi, dan warga mulai keluar rumah untuk menyelamatkan barang ataupun diri mereka. Saat itu ayah saya mencoba menyiram lagi api dengan air, dan ibu saya mencari pertolongan dari tetangga.

Perhatikan Kelengkapan Anggota Keluarga
Ketika keluar, saya melihat ayah dan ibu, tapi tidak terlihat kakak saya, saya langsung lari menuju jendela kamarnya, yang kemudian saya buka paksa dan berteriak agar kakak saya cepat keluar (karena ia baru lembur, di pikiran saya mungkin dia masih tidur dan mengira kami semua hanya "bercanda"). Kemudian saya ingat di dalam rumah ada motor saya yang kuncinya menggantung dan bensin dalam keadaan Full Tank, saya langsung melihat ke dalam, di situ saya hendak menarik motor keluar, tapi terdapat hawa panas dari kebakaran yang mengarah keluar rumah (angin bergerak dari panas ke dingin, kondisi luar rumah lebih dingin) yang membuat saya ragu-ragu untuk masuk. Baru saya memutuskan untuk menarik motor keluar, saya melihat kakak saya berusaha keluar rumah, menggendong anjing peliharaan kami keluar (ternyata anjing kami pun tertidur pulas, dan kakak saya berusaha mengangkatnya keluar beserta HP miliknya).... Di tengah jalan perpisahan antara ruang makan yang terbakar dan ruang tamu, beberapa furniture mulai terbakar, saya ingat anjing kami panik dan melolong, kemudian lepas dari genggaman kakak saya (setelah kebakaran ditemukan anjing kami mati, dalam kondisi bulu masih utuh, yang kemungkinan mati karena asap atau hawa panas). Setelah itu kakak saya juga berusaha menyelamatkan diri, namun dalam jarak 3 meter dari pintu keluar ia jatuh karena sisa-sisa air yang disiram untuk memadamkan api, saya dan ibu saya melihat hal tersebut, reflek ibu saya berteriak agar saya membantunya bangun, dan saya langsung berusaha kembali ke dalam untuk membantunya bangun. Ternyata, lantai yang basah akibat air yang disiram sudah menjadi panas, seperti air mendidih dan sangat licin, kakak saya berusaha bangun tapi 3 kali tidak bisa bangun, saya yang berusaha masuk dan menariknya pun terjatuh dan memang lantai tersebut sangat panas disertai dengan hawa panas dari api yang masih menyala. Puji Tuhan kami bisa bangun dan keluar, dimana tidak lama setelah kami bangun, atap tempat kami terjatuh itu roboh (saya tidak sempat menyelamatkan motor, sebagai gantinya saya dan kakak saya selamat).

Berhasil Keluar Bukan Berarti Semua Sudah Selesai
Entah ini kebetulan atau apa... Saya dan kakak saya langsung menggunakan HP kami yang selamat untuk menghubungi pemadam kebakaran, polisi, atau apapun yang dapat membantu menghentikan kejadian itu, saya semapt browsing untuk mencarinya, namun ketika dihubungi gagal... tidak ada yang berhasil, sementara tetangga saya sudah ada yang langsung menuju ke pemadam kebakaran terdekat (yang kemudian datang beberapa saat kemudian). Sementara itu, saya bisa melihat di tangan kiri saya terdapat luka bakar, yang mulai terasa sakit, tidak lama kemudian kakak saya juga merasakan panas di lengan, punggung, hingga kaki (yang ternyata ia mengalami luka bakar), sempat tetangga kami ada yang menawarkan agar kami duduk dahulu untuk menenangkan diri dan diberi obat, sementara orang tua kami masih mengurus rumah yang masih terbakar bersama dengan warga sekitar dan pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian ada ambulans yang datang, saya dan kakak langsung diarahkan ke sana untuk mendapat pengobatan. Tetapi saya kembali ke rumah saya, sedangkan kakak saya diperiksa di ambulans. Saya ingat mendengar suara klakson mobil ayah saya, yang ternyata korslet karena sudah mulai ikut terbakar. Kemudian saya ingat berusaha memindahkan mobil kami yang diparkir di rumah tante ayah saya, yang berada tepatdi sebelah rumah kami yang terbakar. Karena tidak ada kunci saya dan ayah berusaha memecahkan kaca di kemudi dengan ditonjok hingga dipukul dengan batu, yang berkali-kali dicoba tetapi gagal... akhirnya ada warga yang membantu memecahkan hingga pecah. Saya langsung masuk ke mobil, menurunkan rem tangan dan memindahkan posisi gear ke Netral. Mobil kami yang selamat berhasil dipindahkan, tetapi hanya berpindah 2 meter, dikarenakan posisi stir belok yang terkunci (terdapat beberapa warga yang membantu mengangkat tetapi gagal), akhirnya kami hanya berusaha memindahkan semaksimal mungkin saja dan berharap api tidak menyambar ke sebelah. Kemudian saya menghampiri kakak saya yang di ambulans, menurut petugas medis ia harus langsung dibawa ke rumah sakit, saya langsung memberi tahu ibu saya, yang kemudian meminta nomor telepon tetangga kami untuk dapat menghubungi keluarga saya. Kemudian saya ikut menemani kakak saya ke rumah sakit. Di ambulans saya menghubungi orang-orang dekat (termasuk pacar) untuk sekiranya mengetahui keadaan saya dan keluarga, yang pada saat terjadi kebakaran, saya dan keluarga tidak membawa uang sepersen pun, harta yang ada pada saat itu hanya baju yang kami kenakan dan HP yang selamat.

Trus Lanjutannya Gimana Gan?
Kalau kelanjutan dari ambulans : kakak saya langsung masuk UGD dan diurus oleh petugas medis RS Budi Asih, dan kemudian pada siang hari dipindahkan ke rumah sakit lainnya untuk ditangani lebih lanjut. Di sini saya berterima kasih kepada petugas ambulans yang telah sigap hadir dan membantu mengantar ke rumah sakit tanpa memungut biaya sepersen pun.

Kalau kelanjutan di TKP : rumah kami yang terbakar baru padam kira-kira jam 6 pagi. Terdapat 2 lahan yang terbakar, 1 rumah saya, sedangkan 1 lahan yang dipetak menjadi beberapa rumah. Rumah tante ayah saya hanya mengalami sedikit kerusakan, banyak orang bilang ini ajaib, padahal rumahnya nempel di sebelah rumah kami, yang sebenarnya rantai api diputus di perbatasan antara rumah kami dan tante ayah saya ketika pemadam kebakaran tiba di lokasi (menurut ibu saya, dia yang mengarahkan untuk segera menyiram ke perbatasan, untuk mencegah api menyambung lebih lanjut, dengan pertimbangan kondisi rumah kami mungkin sudah terbakar 85% lebih. Di sini saya berterima kasih juga kepada para warga, tetangga, dan teman-teman yang telah memberikan bantuannya kepada kami , kemudian kepada para pemadam kebakaran yang telah membantu memadamkan api (di sini pemadam kebakaran langsung hadir, tanpa ada deal-deal pembayaran, melainkan membantu dengan tulus, bahkan kepala pemadam kebakaran yang bertugas di lokasi menekankan untuk memberi tahunya apabila ada petugas yang meminta bayaran, selain itu saya juga berterima kasih ke polisi yang bertugas di lokasi,yang membantu mengamankan lokasi kejadian.

Penyebab Kebakarannya Apa Gan?
Untuk dugaan pada awalnya dipikir orang-orang korsleting listrik, tapi perlu ditekankan bahwa pada saat kebakaran AC kamar kami masih menyala, listrik masih berjalan. Menurut beberapa warga, penyebab kebakaran itu adalah orang yang bakar sampah di samping rumah saya, katanya udah nenek-nenek gitu... dia bakar sampah ditutup triplek, kemudian disiram bensin trus ditinggal, kemudian api menyambar atap rumah kami dan rumah di belakang kami. Menurut tetangga sih katanya nenek-neneknya ditangkap polisi pada saat itu. Kelanjutannya menurut warga sekitar pelakunya akhirnya dibebasin gitu, dan dari yang saya dengar-dengar pelaku dan keluarganya sudah pindah dari rumahnya (kalau ternyata pelakunya benar-benar orang itu, sangat disesalkan banget, karena di sini tidak ada itikad baik dari pihak pelaku, jangankan ganti rugi, permintaan maafpun tidak terdengar).

Jadi Kerugiannya Apa Aja Gan?
Untuk kerugian, mungkin kalau saya perkirakan pada saat itu 96% barang di rumah saya tidak bersisa, hampir semua habis terbakar, bahkan motor saya pun hanya bersisa rangka, sedangkan 1 unit mobil ayah saya juga terbakar, sedangkan mobil yang diparkir di rumah tante ayah saya tidak terbakar, hanya saja kaca depan kanan pecah dan harus membuat kunci baru. Tuhan masih baik, keluarga saya selamat semua, dan yang mengejutkan adalah hampir semua habis, tetapi album foto, semua memori yang diabadikan dalam bentuk foto entah mengapa selamat. Sangat sedih ketika kami tahu anjing kesayangan kami (namanya Alfons) tidak selamat. Beberapa hari setelah kebakaran tersebut, saya dan kakak saya memimpikan anjing kami, rasanya seperti anjing itu mengucapkan perpisahan
Selain itu, tentunya terdapat kerugian-kerugian immaterial yang sulit untuk dinilai, bahkan oleh kami.

Spoiler for Ini Beberapa Foto:


foto di atas bagian depan, api tuh keliatan besar banget di pojok ujung kiri (ruang makan)


ini katanya dari samping rumah saya gan pas kebakar...


itu depan pagernya..


itu motor tinggal rangka sm engine block gan... tdnya kawasaki ninja 250


kalo ini doggynya gan... baru 7 bulan umurnya...


Kalau rumah saya, sekarang masih berupa tanah kosong (diratakan) dan kami pindah, karena ada trauma untuk kembali tinggal di sana, dan mungkin suatu saat ketika terdapat rezeki akan dibangun kembali tapi bukan untuk rumah tinggal. Seakrang di samping rumah saya tempat orang bakar sampah sudah diberikan peringatan tertulis beserta sanksinya (sejak kebakaran baru dibuat, sebelum kebakaran ga pernah ada)


Spoiler for 2. Tips Menyelamatkan Diri Pada Saat Kebakaran Rumah:

Ini saya share tips, dari pengalaman selamat dari kebakaran rumah yaa gan :

  1. Kenali dahulu denah rumah dengan baik. Supaya kita tau jalan keluar tercepat dari mana, entah dari pintu masuk, pintu belakang, ataupun jendela yang aman bagi kita untuk dapat segera keluar. Selain itu dari sini juga kita bisa perkirakan seberapa kuat bangunan kita terhadap kebakaran (misal kalo bahannya banyak kayu -> api bakal lebih cepat merembet). Kemudian kenali juga dimana letak Alat Pemadam Api (APAR) , letak keran , dan pemutus listrik rumah.

  2. Kendalikan kepanikan kita. Dari pengalaman, saya panik, tapi panik itu ga membantu, kita harus bisa berpikir dengan cepat dan segera bertindak yang tepat, waktu itu penting, makin lama kita terperangkap, kemungkinan kita survive makin kecil. Suhu di dalam ruangan tertutup pada saat kebakaran bisa lebih dari 800*C, jangan sampai kita terlalu lama di dalam ruangan, segera pikirkan jalan keluar.

  3. Peringatkan penghuni rumah yang lainnya! Ingat, ga semua orang nyadar kebakaran itu sedang terjadi sampai ia diperingatkan, bisa aja kaya yg saya alami, AC kamar pun masih nyala dan ruangan kamar masih dingin karena AC. Setelah itu jangan lupa mengecek kelengkapan penghuni rumah.

  4. Jika memungkinkan, pakai pakaian yang sekiranya bisa melindungi kulit kita dari hawa panas. Ingat, kalau api ada di sekitar besar, seminimal mungkin jangan kena langsung hawa panas (dari pengalaman saya kalo yang ga ketutup itu jadi luka bakar / melepuh).

  5. Jika jalan keluar tertutup, gunakan alat pemadam kebakaran (APAR) - kalau ada, untuk membuka jalan. Bila tidak ada APAR, coba gunakan handuk/selimut/kain, basahi dengan air kemudian pakai untuk menutupi badan kita dari kobaran api selama jalan keluar. (kebetulan ini saya pernah nonton di iklan Nat Geo, tapi pas kejadian bener2 ga kepikiran....)

  6. Jika membuka pintu keluar, jangan langsung lebar, tapi bukalah dengan perlahan. Ingat, makanan bagi api yang menyala adalah udara (Oksigen), makin banyak oksigen makin besar apinya. (Di sini dari pengalaman, ibu saya membuka pintu perlahan, karena dia juga nonton iklan di Nat Geo Channel... kalo dibuka langsung lebar, bisa jadi api langsung menyambar ke pintu depan.

  7. Hindari menghirup asap, ingat asap di kebakaran itu bukan oksigen, tapi gas-gas beracun. Terlalu lama menghirup asap tersebut kita bakalan lemas, dan pingsan karena kekurangan oksigen. Asap kebakaran memenuhi ruangan dari atas baru ke bawah, jadi kalau asap tebal, coba buat kita merunduk, seminimal mungkin menghirup asap tersebut.

  8. Ambil barang yang diperlukan saja! Menurut saya di sini HP dan Dompet, kalo tidur jangan jauh-jauh, cari dilokasi yang mudah dijangkau. Fungsinya HP bisa untuk menghubungi bantuan, serta memberi kabar bagi keluarga dan teman, dompet digunakan misalkan muncul biaya-biaya mendadak, biasanya dompet kita jadi penyelamat. Gunakan alas kaki, alas kaki mencegah kita terluka akibat panas ataupun pecahan barang-barang.

  9. Jika memungkinkan, pindahkan kendaraan bermotor jauh dari api. Di sini kemungkinan terburuk adalah kendaraan bermotor meledak... tapi setelah kebakaran saya nonton di Nat Geo Channel, ternyata yg paling berisiko meledak adalah kendaraan dengan bahan bakar hampir kosong, sedangkan yang full tank tidak.

  10. Bila sudah keluar dari rumah, segera cari bantuan, hubungi pemadam kebakaran, polisi, dan ambulans (jaga-jaga ada yang terluka). Di sini coba cari tau nomor yang harus dihubungi, dari pengalaman saya, saya tidak tahu, dan membuang waktu dengan browsing nomornya. Selain itu, jangan lupa memutuskan listrik untuk mencegah 'listrik nyamber' , dari pengalaman saya, tiang listrik sepat meleduk, dan menyambar sepanjang perumahan lainnya.

  11. Jika memungkinkan, selamatkan orang-orang yang terperangkap. Di sini saya menekankan jika memungkinkan, kita juga harus tahu batas kemampuan kita, dan menyerahkan kepada petugas. Hal ini berlaku juga untuk barang berharga, dimana pertimbangan terbesar adalah nyawa yang paling berhar12ga.

  12. Periksa para penghuni rumah yang mengalami luka-luka, berikan pertolongan pertama, misalnya luka bakar dalam, berikan air yang mengalir di lukanya untuk mendinginkan, dan cari bantuan medis secepatnya (dampingi korban, kamudian memberi kabar ke anggota keluarga lainnya).

  13. Berdoa dan bersyukur. Apabila anda sudah berhasil keluar, penghuni lain sudah keluar, dan korban yang terluka diberikan perawatan medis, dan para ahlinya sedang menjalankan tugasnya memadamkan api, ada saatnya kita berdoa memohon yang terbaik kepada Tuhan. Ingat juga, jangan hanya bersyukur di saat senang, syukuri apa yang masih ada, dan syukuri bahwa anda dan korban lain masih diberikan hari esok oleh Tuhan.


Apabila secara singkat, menurut saya yang harus kita lakukan pada saat kebakaran : Peringatkan penghuni lain dan keluar dari rumah secepat mungkin, peringatkan juga warga sekitar anda!


Lanjut di bawah yah gan.... panjang ternyata
Spoiler for 3. Cara Meminimalisir Kerugian Akibat Kebakaran:

Di sini, dari terjadinya kebakaran ada beberapa hal :
  1. Asuransikan harta benda anda. Ini bukannya saya mau promosi, tapi memang kita tidak tahu apa saja yang akan terjadi, dan ada baiknya diasuransikan. Asuransi rumah (bangunan beserta isinya), asuransi kendaraan, dan asuransi jiwa sangat membantu dalam hal ini, karena asuransi menjamin penggantian kerugian yang kami alami, sesuai dengan nilai pertanggungan.

  2. Simpan barang berharga (perhiasan & sejenisnya) dan surat berharga di Safety Deposit Box Bank ataupun di brankas besi yang tahan api. Di sini surat-surat berharga kami selamat, dikarenakan disimpan di dalam brankas besi yang tahan api, walaupun bagian luar brankas sudah terkelupas oleh api, tetapi isinya selamat, hanya saja bau terbakar dan beberapa plastik meleleh (jadi kayak laminating...). Di sini pada saat brankas masih panas jangan langsung dibuka, karena katanya bisa merusak surat-surat yang ada di dalamnya.

  3. Selamatkan barang yang memungkinkan. Di sini karena kami semua panik sampai lupa sebenarnya ada beberapa harta benda yang bisa selamat, hanya saja tidak terpikirkan pada saat itu dan hanya terpaku melihat kebakaran. Tapi ingat, lakukan jika memang memungkinkan, jika tidak maka kita harus merelakannya dengan ikhlas

  4. Jika ada yang terkena luka bakar, langsung bawa ke rumah sakit yang memang memiliki spesialis terhadap korban luka bakar, sehingga meminimalisir biaya pindah-pindah rumah sakit.

  5. Bersyukur. Di sini dengan bersyukur dengan apa yang kita punya pada saat itu, kita masih bisa melihat kebaikan Tuhan dan memberi kesempatan bagi diri kita untuk bangkit lagi, walaupun butuh waktu dan usaha.



Spoiler for 4. Pesan Untuk Mencegah Kebakaran Rumah:

Ini pesan-pesan supaya jangan sampai agan / aganwati mengalami kebakaran rumah :
  1. Dari pengalaman saya : jangan bakar sampah sembarangan, apalagi di samping rumah orang lain. Sekarang pada umumnya terdapat tempat pembuangan sampah ataupun tukang sampah. Membakar sampah juga mencemari udara tempat tinggal kita. Kalau lagi apes, hal apapun bisa aja terjadi....

  2. Maintenance kabel-kabel listrik di rumah. Biasanya penyebab kebakaran umumnya arus pendek, ini juga termasuk jangan numpuk-numpuk colokan listrik, kemudian pastikan kondisi kabel masih bagus.

  3. Jangan main api bukan pada tempatnya. Ini juga biasanya menjadi penyebab kebakaran,entah orang iseng-iseng main bakar-bakaran, ataupun main petasan / kembang api bukan pada tempatnya.

  4. Sedia alat pemadam api di rumah (APAR). Ini supaya jaga-jaga saja, kemudian letakkan di tempat yang mudah dijangkau.

  5. Putuskan arus listrik rumah jika sudah melihat ada kebakaran, ini untuk mencegah terjadinya arus 'nyamber'

  6. Ini tambahan dari agan/aganwati juga : boleh banget pasang alarm kebakaran, tapi jangan yang kalau listrik padam alarm juga padam...



Kira-kira segitu aja dari saya, semoga agan / aganwati jangan sampai ada yang mengalami kebakaran. Di atas merupakan pendapat saya pribadi dari yang mengalami kebakaran, jadi tidak menutup kemungkinan bagi pendapat-pendapat lainnya yaaah

Have A Nice Day!


- UPDATE (Nambahin Dikit)-
Spoiler for Beberapa tambahan tips & menambah penjelasan:

Spoiler for Tambahan tips lagi pasca kebakaran:

  1. Setelah api padam, pastikan api benar-benar padam. Di sini pada saat api padam, kira-kira1-2 jam setelah api dinyatakan padam, ternyata terdapat kepulan asap lagi, sehingga kembali dipanggil pemadam kebakaran karena listrik 1 kompleks terputus, jadi ga ada pompa yang nyala...

  2. Setelah benar-benar padam, amankan lokasi kebakaran dari orang-orang yang tidak berkepentingan (di sini maksudnya orang yang cuma liat-liat bahkan mau masuk ke dalam). Kenapa? Karena belum tentu sisa-sisa bangunan itu masih kokoh, untuk mencegah adanya korban yang jatuh akibat tertimpa reruntuhan, biarkan para petugas pemadam yang memberi penilaian keamanan sisa kebakaran dahulu. Hati-hati juga kepada orang-orang bertangan jahil (nyolong-nyolong sisa barang) yang masuk ke TKP yang --> korban baru tertimpa musibah, jangan ditambah masalahnya. Berikan waktu bagi polisi untuk memasang 'Police Line' dan meninjau lokasi kebakaran. Bila pagar masih utuh, segera kunci, untuk mencegah adanya orang-orang yang mencari sisa-sisa harta anda (di sini sangat memungkinkan masih tersisa harta benda kita yang selamat dan berguna).

  3. Segera buat list surat-surat berharga apa saja yang sekiranya lenyap terbakar api. Di sini kita harus membuat laporan ke polsek setempat mengenai kehilangan surat-surat tersebut, untuk dapat diurus (di sini kami kehilangan KTP, SIM, STNK, Kartu Debet, Kartu Kredit, Paspor, Sertifikat, dll). Perhatikan tanggal berlaku surat tersebut juga, jangan diundur terlalu lama dalam mengurusnya.

  4. Luangkan waktu kita untuk berdoa, bahkan meminta dukungan moril dari lingkungan ibadah kita, supaya dalam iman kita dikuatkan dalam menghadapi cobaan.

  5. Luangkan waktu juga untuk 'menggali' sisa-sisa reruntuhan rumah kita. Kita tahu kurang lebih letak-letak barang berharga kita, di sini saya dibantu teman-teman dekat saya menggali sisa-sisa reruntukan dan ditemukan beberapa barang berharga yang masih utuh ataupun hanya rusak sedikit namun tetap bernilai dan dapat digunakan.



Spoiler for Tambahan tips minimalisir kerugian (penting buat mahasiswa):

Di sini saya pada saat itu berstatus sebagai mahasiswa aktif di sebuah universitas, saya lagi nyusun skripsi (baru masuk bab 2), untungnya semua data revisi skripsi selalu saya simpan di dropbox, beserta dengan data-data penting lainnya. Sehingga walaupun laptop habis, paling tidak skripsi bisa tetap lanjut. Puji Tuhan skripsi saya selesai, walaupun karena musibah tersebut terhambat hampir 1 bulan, tetapi dengan bantuan dari dosen pembimbing akhirnya dapat saya selesaikan tepat waktu. Ingat, buat agan/aganwati yang lagi/akan nyusun skripsi, apalagi yang biaya kuliah bukan dari penghasilan sendiri, jangan ditunda-tunda, cepat selesaikan karena kita ga tau ada kebutuhan uang untuk apa ke depannya, akan lebih bijak bila ditabung


Spoiler for Menjawab beberapa pertanyaaan agan / aganwati:

1. Kok Doggynya kaga gonggong gan?

Yup, ini juga yang menjadi pertanyaan kami sekeluarga, tapi setelah mendengar dari pernyataan kakak saya, bahwa doggy kami tertidur pulas juga pada saat itu, asal kena udara dingin (AC masih nyala) dia pasti tertidur pulas, apalagi malam sebelumnya ia menemani kakak saya mengerjakan tugas kantor hingga larut malam (kalo kakak saya belom tidur, dia juga ga tidur... tapi dia nemenin sambil tidur2an mainin mainannya). Kalau malam hari, doggy kami masuk ke dalam rumah dan dilepas berkeliaran di dalam rumah, pada saat jam tidur doggy kami akan ke kamar kakak saya untuk tidur di sana (biasa di kolong meja atau di samping kasur).

2. Kenapa ga coba ambil surat-surat berharga gan?
Untuk yang ini, kami meletakkan surat-surat berharga di brankas, dan saya sangat menyarankan kita menyimpannya di brankas (yang tebal dan tahan api). Brankas baru diangkut ketika kebakaran sudah padam dan tidak panas. Kemudian untuk membukanya pun kami harus memanggil tukang las, karena kunci dan gagang pintu brankas kami habis terbakar, satu-satunya cara membuka adalah dengan dibuka paksa oleh tukang las --> segera amankan barang-barang berharga yang ada di brankas, di sini kami langsung menitipkan ke keluarga terdekat.

3. Setelah kebakaran, ada ga sih bantuan dari orang-orang?
Di sini kita percaya kalo Tuhan senantiasa membantu kita, melalui orang-orang yang memberikan bantuan. Mulai dari tetangga-tetangga yang bahkan tidak kami kenal memberikan dukungan, hingga teman-teman dan keluarga, yang tentunya sekecil apapun bantuan yang diberikan itu sangat-sangat membantu (baik moril maupun materiil). Selain itu dari kelurahan pun memberikan bantuan kepada para korban, di sini para korban diberikan selimut, tikar, makanan, dll. Ingat, bantuan yang kecil saja akan sangat bernilai besar bagi para korban yang baru tertimpa musibah.

4. Ini ada pertanyaaan :
Spoiler for pertanyaan:
Quote:Original Posted By mektobat


sebentar gan. Ini kan ceritanya hapenya jatuh. Tapi kok setelahnya ada gini: kedua kaki saya jatuh pas di atas sandal jepit "Swallow" yang saya gunakan di dalam rumah.



maksudnya pas kakinya TS mendarat tuh langsung tepat di sandal jepit gitu ya??

Jadi maksudnya gini gan... saya pas bangun dr ranjang itu pas kakinya di atas sendal jepit, pas itu juga HPnya jatuh, jadi langsung merangkak nyari-nyari HP (yang ketemu di gelap gara-gara kedap-kedip ada message yang belum terbaca). Thanks yaah gan, semoga jadi ga bingung hehe


5. Ada nomor darurat ga yang perlu dicatat? Ada gan ini....
Spoiler for Nomer darurat:
Polisi: 110
Ambulans: 118 dan 119.
Badan Search and Rescue Nasional: 115.
Posko bencana alam: 129.
Perusahaan Listrik Negara (PLN): 123.
Pemadam Kebakaran: 113 atau 1131.
Nomor darurat telpon selular dan satelit: 112
dari : wikipedia (ini yang juga saya buka pas baru keluar rumah)

Tapi... entah kenapa pas itu saya coba hubungi 112, 113, dan 110 itu kaga bisa terhubung gan...
Spoiler for Screenshot:

kira-kira jem 5an itu saya udah di ambulans, lagi nelpon orang-orang terdekat





-UPDATE KE 2 (beberapa sharing agan/aganwati lainnya & menjawab pertanyaan)-

Spoiler for Sharing agan/aganwati yang boleh juga dilihat:

Spoiler for Buka gan:
Quote:Original Posted By laros.dim
Ane tambahin ya gan, semoga berkenan :

Selain tips diatas simak juga tips ini gan :

1. Dana Darurat gan ingat kenapa saya sebut dana darurat karena dana ini penting banget saat kita menghadapi kondisi genting semacam itu. Disini saya anjurkan karena agan ada empat orang anggota keluarga maka setidaknya siapkan dana darurat yang besarnya sekitar 12 x pendapatan bulanan gan. Fungsinya agan tahu sendiri buat persiapan dan bertahan hidup saat agan belum memeroleh ganti rugi atau klaim dari pihak asuransi.
Setidaknya biaya makan dll.

2. Simpan dana darurat di bank gan yang aksesnya mudah dijangkau.

3. Jangan panik dan tetap tenang. Supaya kita dapat berpikir jernih dalam menyelamatkan diri.

4. Jangan memasang teralis besi pada pintu, jendela dan membuat pagar rumah terlalu tinggi hal ini akan menyulitkan proses evakuasi.

4. Membuat jalur evakuasi dengan memecah kaca atau membuat pintu darurat dan jalur evakuasi yg mudah di jangkau dan mudah untuk evakuasi.

Mungkin itu tambahan dari ane gan mudah-mudahan bermanfaat.

Thanks gan tambahan infonya . Pada waktu itu beberapa hari setelah kebakaran kami langsung mengurus KTP, untuk cepat-cepat bisa ke bank dan membuat kartu debit & buku tabungan, sehingga bisa menggunakan tabungan untuk mencukupi kebutuhan waktu itu

Spoiler for Buka gan:
Quote:Original Posted By avieldase5
kalau dari pengalaman ane ya, pernah ada rumah terbakar d kompleks ane, dan rumah itu smuanya 100% trbuat dari bahan yang mudah terbakar (kayu dan seng)
kebetulan lokasi kebakaran itu 2 rumah dari rumah ane, walaupun begitu keluarga ane cepat2 kluarin barang yg pnting, dan kejadian itu kalau tidak salah sekitar hampir jam 2 pagi (WITA).
waktu itu ane kaget dikasih bangun ama ibu ane, ane sontak langsung bangun, dan orang2 sekompleks pada teriak2 bilang kebakaran, ane waktu itu masih SD gan dan kakak ane masih SMP, jadi ane dan kakak ane nyelamatin HP dan tas yang isinya buku2 sekolah dan alat tulis sama baju sekolah (trmasuk spatu jga), ayah dan ibu ane itu nyelamatin Hape, laptop dan materi2 ajar nya (ayah ane dosen gan), bukan cuman itu ayah ane nyelamatin motor ama mobil trus diparkir jauh dari lokasi kebakaran, nah kalau ibu ane lebih milih nyelamatin Ijazah2, SK, dan surat2 berharga lainnya yang menurut ibu ane lebih penting untuk di selamatkan.
abis itu ayah ane matikan aliran listrik supaya api nggak nyambar ke rumah ane gan, orang2 di komplek ane jga pada bantu buat madamin apinya, ada yg nyelamatin barangnya, ada jga yg bantu nelpon pemadam kebakaran, kebetulan ada temen ane yg bapaknya kapolsek, jadi ane nelpon ke no telpon rumahnya, dan skitar 30 menit ada polisi sama pemadam kebakaran yang membantu orang2 disekitar ane.

apinya itu padam skitar jam stengah 3 pagi, dan ada kabar kalau ada anak bayi yang tewas karena terbakar gan, ortu nya pada menangis sejadi-jadinya. Puji Tuhan, rumah ane kagak kena gan

saran ane ya, walaupun lokasi kebakaran itu jaraknya skitar 2-3 rumah dari agan, tetap harus diwaspadai, jadi agan harus nyelamatin barang2 yg agan anggap penting (contohnya bisa liat yg ane bold gan), abis itu hubungi pemadam kebakaran,

itu aja sih dari pengalaman yg ane share, kalau agan berkenan, pajang di pejwan gan

Spoiler for Buka gan:
Quote:Original Posted By rizky.321
Ane juga bulan Desember 2013, Tepatnya 31 Desember 2013 juga kebakaran Rumahnya
Beberapa sisa kebakaran
Spoiler for :3:




Sampe ane bikinin Museumnya
Spoiler for Museum:


Video Timelapse Pembangunan ulang rumah ane selama 2 Bulan


Page 1 klo berkenan

Buset gan sampe dibikin musemnya...
Kalau barang-barang kami yang selamat palingan foto-foto (karena terbungkus album) dan beberapa pajangan gantungan besi dari besi...

Spoiler for Buka gan:
Quote:Original Posted By Morepamor
Tetangga saya waktu bulan..... (Lupa pokoknya tahun ini) kebakaran gan, sekitar jam 1 pagi waktu itu saya belum tidur gan lagi nonton tv. Tiba tiba tetangga saya teriak teriak di luar saya masa bodo aja waktu itu soalnya tetangga saya anti social terus sering berantem ribut ribut jadi saya kira lagi berantem tapi saya kaget waktu tetangga saya ngomong kahuruan (kebakaran dalam bahasa sunda) saya loncatlah dari kasur langsung ke bawah (kamar saya di atas). Pas udah di luar tetangga saya ngomong ayah tolong kahuruan (ngomong ke ayah saya "semua tetangga saya manggil ke ayah saya dengan panggilan ayah mungkin karena akrab sama tetangga tetangga jadi pada manggil ayah") lanjut ke cerita rumah tetangga saya yang kebakaran itu ada di penggkolan jadi ada 2 pintu masuk 1 pintu utama 2 pintu masuk dari dapur nah titik apinya itu dari dapur masalhnya yang pintu masuk dari dapur itu di portal kunci portalnya yang megang cuman tetangga saya, saya sama ayah saya lari ke portal sambil bawa ember air pas udah sampai portal pembantu tetangga saya malah bengong bukannya ngasihin kunci portalnya sama ayah di sentak tetep aja bengong tiba tiba tetangga saya nyamperin sambil ngomong kuncinya ada di kamar (waktu itu apinya sudah besar) tampa pikir panjang saya ambil jalan memutar dan ayah saya balik lagi ke rumah ambil alat alat buat ngebobol gembok portal skip skip skip akhirnya pemadam kebaran dateng (lupa saya jumlahnya pokoknya lebih dari 5) dan apipun berhasil di padamkan. Setelah diselidiki api muncul gara gara konsleting listrik hati hati jangan suka numpukkin stopkontak di satu titik soalnya tetangga saya kaya gitu terus periksa juga kekuatan kabelnya jangan di paksain kan suka ada tulisannya kabel ini kuatnya buat berapa watt, jangan anti socialnya juga para tetangga pada masa bodo sama kalian.
Spoiler for Foto rumah tetangga saya:

Kalo berkenan boleh ke page one um



Spoiler for Tambahan info dari TS:

1. Ada yang nanya, kabar saya dan keluarga setelah musibah itu bagaimana?
Setelah kebakaran, Puji Tuhan banyak rekan-rekan yang menawarkan tempat tinggal sementara. Sampai kurang lebih bulan April 2015 kami menetap di apartemen yang dipinjamkan, sambil menunggu rumah yang akan kami tempati direnovasi terlebih dahulu (karena trauma juga, beberapa bagian rumah diperbaharui supaya jangan sampai terbakar (seperti mengganti kabel-kabel dan rangka atap dengan baja ringan). Sedangkan untuk kakak saya juga sempat dirawat kurang lebih 1 bulan di rumah sakit akibat luka bakarnya, selebihnya kami tetap melanjutkan hidup kami.

2. Di rumahnya ada APAR ga sih gan sebelumnya?
Jawabannya ada, 1 unit APAR di dapur, namun sayangnya waktu kebakaran terjadi tidak ada yang kepikiran mengambil APAR tersebut, selain itu jalan menuju dapur pun sudah tertutup api, dan yang lebih ditakutkan di dapur terdapat 4 unit gas LPJ 12 kg (dari kejadian ini saya baru tahu juga dari petugas pemadam kebakaran kalau LPJ 12 kg itu tidak akan meledak kalau kena panas, tapi ada pengamannya yang langsung terbuka dan melepas gasnya, sedangkan kalau yang 3 kg akan meledak... )

3. Kalau suasana di dalam rumah pas kebakaran itu seperti apa sih gan?
Suasana yang saya ingat : lampu tidak menyala, tapi ruangan menyala terang akibat api yang menyala diselimuti oleh kepulan asap akibat barang yang terbakar, dari jarak 5 M dari kobaran api sudah dapat dirasakan panas (kalo agan pernah duduk-duduk di sekitar api unggun, mungkin rasanya seperti kita diri jarak 0,5 - 1 M dari api unggun besar), untuk suara di dalam rumah waktu itu saya ingat seperti suara kayu dibakar disertai dengan suara kaca pecah, seperti botol kaca yang dilempar hingga pecah tapi tidak berhenti (mungkin karena di dalam rumah saya terdapat banyak barang pecah belah yang mulai pecah terkena panasnya api, saya ingat pada waktu itu yang saya takutkan terkena pecahan beling)

4. Setelah kebakaran penampakan agan gimana?
Di sini saya tidak berfoto gan... tapi saya ingat ketika bercermin di UGD rumah sakit wajah saya seperti baru ditaburi arang, hingga ke baju yang saya gunakan (hingga sekarang saya masih menyimpan bajunya, yang masih terdapat bekas kena asap yang tidak hilang). Saya ingat membersihkan rongga hidung dengan tissue, tissuenya langsung ada noda hitam (bekas menghirup asap), sedangkan untuk rambut saya dan kakak saya sedikit terbakar, bentuknya jadi keriting, bau gosong, serta bila ditarik langsung rontok (karena kami jatuh pas mau keluar, ketika jatuh mungkin tersambar api) , bau terbakar di rambut itu tidak hilang hingga 4 hari walaupun keramas 2x sehari, baru hilang ketika rambut yang gosong digunting.


Spoiler for Menurut orang yang tinggal deket rumah TS:
Quote:Original Posted By chtistroper14
ane tau nih kebakarannya gan.jam 5-an,ane itu lagi mandi tau tau denger suara sirine,ane kira cuma ngehayal gara gara baru bangun,eh ternyata pas selesei mandi dikasih tau ada kebakaran di seberang,ane di otista 3
belakang apotik regina.pejwan kalo boleh gan
Wah untung selamat ya gan
Heran biasanya anjing kalo ada kejadian abnormal langsung gonggong
-----
Anjingnya cakep padahal

Turut berduka gan.

Semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua.
waah nice tips gaan
pelajaran berharga buat kedepanya gan, nyawa nomor satu
Info nya sangat bermanfaat brader...
ngeri juga yah gan.. kalo yg belum kejadian kadang menyepelekan gan
Tq buat info nya gan
alhamdulillah ente dan keluarga masih diberi keselamatan, btw anjingnya di kandang atw di lepas d dalem gan?
nice inpoh gan
semoga dari apa yg agan share bisa berguna buat yang lain dan agan di beri rizki yang banyak. suapaya bisa bangun rumahnya lagi
Sedih gan anjingnya 😂😂😂
saya mah nangis gan apalagi saya ada panik attack
Tergantung besar kecil apinya gan, sesudah itu arah mata angin rumah korban pertama, dan arah angin saat itu. baru deh tim pemadam bisa dateng
untung agan masih selamat
merinding gan bacanya..
Ane bayangin ada di posisi agan dan keluarga agan, gimana paniknya, gimana takutnya, gimana kalang kabutnya..
Hal yg biasanya 'cuma' dilihat di berita TV, koran, atau radio malah menimpa rumah sendiri
Yang terpenting keluarga selamat semua, itu harta tak tergantikan kan gan

Btw semoga agan dpt ganti yg lebih baik dan lebih besar dr musibah kemaren gan.. Aamiin
wah ngeri penalaman ente
Nice thread gan
Penting banget nih gan, ane paling takut yang namanya kebakaran :serem
Hail ke pembuat threadnya Threadnya bermanfaat banget .
nice tips gan
karena bencana itu gak tau kapan datangnya
Mantap tips nya
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar