Pages


Senin, 27 Juli 2015

TEORI RELATIVITAS ALBERT EINSTEIN KELIRU? (Repost dari LOUNGE)


Judulnya Sampe Ht jg gan trit ane gini..
Tp sorry gan,
TRIT ANE YANG KELIRU
Sebelumnya TQ PENCERAHANNYA agan2 sekalian..

Beberapa yg bisa ane rangkum utk menelaah pemikiran ane sebelumnya..
[/B]
Quote:Original Posted By qynchay

ane mau bahas pernyataan agan yang ane bold, menurut mekanika klasik (newton), jarak itu mutlak, waktu juga mutlak, kalo ente liat pesawat andrew darwis yang bergerak mendekati kecepatan cahaya panjangnya 100m, maka menurut andrew darwis harus 100m pula, dampaknya: kecepatan cahaya bisa berbeda dalam ruang hampa.
sementara menurut einstein, yang harus mutlak sama adalah laju cahaya. ingat laju beda dengan kecepatan.

di sini ane liat, ente menyalahkan teori relativitas khusus einstein tanpa perhitungan/perumusan matematis yang memadai. dan atau tanpa fakta ilmiah, cuma sebatas asumsi.
ini ane kasih bukti bukan cuma asumsi doank.

trit bukti relativitas khusus





Quote:Original Posted By setan.mati
Manurut ane sih teorinya masuk akal aja, setiap observer bisa melihat dengan cara berbeda tapi tidak menyadarinya.
Bahkan waktu kecil, sebelum tau teori ini ane juga sering curiga begitu(walaupun yang ada dalam perkiraan ane gak se-detail dan selengkap yang ane ketahui sekarang).
Soal kecepatan cahaya yang konstan, agan salah kalo menggantikannya dengan bola. Karena HANYA GELOMBANGLAH(Setelah ditelaah, Cahaya termasuk gelombang) YANG KECEPATANNYA KONSTAN DAN TIDAK TERPENGARUH GERAK DARI PARTIKEL LAIN. Itupun kayaknya gak sembarang gelombang, tapi gelombang yang bersifat radiasi(suara gak termasuk). Bola kan ada dalam bentuk materi, jadi saat tersentuh materi lain yang bergerak dia akan mengikuti arah geraknya. Sedangkan gelombang TIDAK BISA DITABRAK, namun bisa dipatahkan.
Bola kalau terkena gaya dari tiupan angin akan bergerak. Tapi tidak dengan gelombang, gelombang tidak terpengaruh dengan gaya dari tiupan angin.

Masalah benar dan salah, kita tidak bisa main hakim sendiri. Benar atau salahnya tergantung teori ini digunakan dalam model yang mana. Syaratnya ya bisa digunakan untuk menjelaskan fenomena. Itu terserah agan mau nganggap waktu yang konstan dan kecepatan cahaya bisa berubah ya boleh. Mau nganggap kecepatan cahaya yang konstan sedangkan waktu bisa terpengaruh ya juga boleh.
Tergantung persamaan matematis yang kita pakai gan.


Quote:Original Posted By reybridge
Ane bantu jawab gan. Dalam teori relativitas, kecepatan cahaya adalah sama bagi setiap observer. Kecepatan cahaya yang dilihat A sama dengan yang dilihat si B. Tapi berdasarkan perhitungannya kecepatan cahaya yang dilihat B harusnya lebih cepat dari c ya? Nah, di sinilah teori relativitas bermain gan. Supaya si B tetap melihat cahaya tersebut dengan kecepatan c, "alam semesta" ini membuat waktu yang dialami B dipercepat meurut siapapun yang berada di dalam pesawat. Sori, ane nggak bisa buat kalimat yang lebih simpel gan.

Rumus kecepatan = Jarak / Waktu.

Diketahui kecepatan bola yang dilihat B seharusnya adalah 8,544 m/s, jarak 17,088, dan waktu 2s.

Maka, persamaan normalnya adalah 8,544 = 17,088 / 2.
Tapi karena kecepatan cahaya HARUS bernilai c (kalo dalam contoh agan nilai c atau bola adalah 8 m/s) bagi si B sekalipun, maka waktu si B yang diubah menjadi :

8 = 17,088 / t.
Maka t = 2,136s.

Artinya, si B tidak melihat cahaya (bola) tersebut selama 2 detik, tetapi 2,136 detik sampai bola tersebut kembali ke posisi awal. Artinya lagi, terjadi perbedaan waktu antara waktu di pesawat dengan waktu di darat. Kalau si A mengalami 2 detik di dalam pesawat, si B telah mengalami 2,136 detik. Ini kalo kecepatan cahaya sebesar 8 m/s ya, dalam kenyataannya kecepatan cahaya adalah.. ane lupa, silakan cari di Google.

CMIIW

Page one gak nolak :P


Quote:Original Posted By lightbringer29
Asumsi yang agan pakai yang salah.

Jadi untuk penjelasan teori special relativity itu, yang dipakai adalah contoh yang sudah disederhanakan agar kita mudah mengerti.

Asumsi yang dipakai adalah jika pesawat bergerak horizontal dengan KECEPATAN CAHAYA atau MENDEKATI KECEPATAN CAHAYA. Maka dari sisi orang yang memantulkan cahaya dalam pesawat berkecepatan cahaya atau mendekati kecepatan cahaya tersebut, dia hanya melihat pantulan ke atas ke bawah cahaya tersebut dengan konstanta kecepatan cahaya.

Sedangkan relatif terhadap saudara kembarnya diluar, pantulan cahaya tidak cuma ke atas bawah, tetapi terseret diagonal karena pesawat bergerak horizontal dengan kecepatan cahaya yang SAMA dengan pantulan ke atas bawah.

Nah, contoh yang agan pakai yang hanya kecepatan 8m/s itu kecepatan yang kita lihat sehari2, sangat jauh jika dibandinkan dengan batas kecepatan cosmos yang diamati selalu sama/konstan.

Teori einstein berusaha memberikan terobosan cara berpikir, dengan menggunakan batas kecepatan cosmos yang diketahui manusia yang tidak bisa ditembus.

Hal ini seharusnya dilanjutkan dengan bagian teori special relativity selanjutnya yaitu "lenght contraction", dimana untuk memenuhi rumus matematika yang agan pakai itu, maka panjang (lenght) yang diamati akan terlihat mengecil " contraction", jadi mantul2 dengan diagonal segitiga yang lebih kecil agar waktu (yaitu hasil dari kecepatan dan jarak) dari perhitungan semua pengamat adalah sama.

Semoga sedikit menjelaskan


SEBELUMNYA..berpikir..
[/size]
Postulat II menyatakan bahwa di alam semesta ini hanya ada satu benda yang bergerak dengan kecepatan yang selalu sama. Benda tersebut adalah cahaya dengan kecepatan 300.000.000 m/s. Coba anda bayangkan lagi di antara pesawat anda dan permukaan bumi ada sebuah cermin yang selalu mengikuti kemanapun pesawat anda pergi. Jika anda menembakkan laser ke arah cermin dan dipantulkan kembali ke pesawat, dari sudut pandang anda laser tersebut terlihat bergerak lurus ke bawah ke arah cermin dan lurus kembali ke atas menuju pesawat. Tetapi dari sudut pandang saudara kembar anda laser tersebut tidak terlihat tegak lurus namun membentuk “V” karena saat pesawat menembak dan menerima kembali lasernya pesawat tersebut berada di dua posisi berbeda.


Disini letak keunikannya. Laser yang bergerak membentuk huruf “V” memiliki jalur yang lebih panjang dibanding laser yang bergerak tegak lurus. Sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa kecepatan cahaya selalu sama. Berarti dari sudut pandang saudara kembar anda laser tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke pesawat dibandingkan sudut pandang anda. Dan jika anda dan saudara kembar anda sama-sama menggunakan jam untuk mengukur waktu perjalanan laser tersebut, jam anda akan menunjukkan waktu yang lebih singkat daripada jam saudara kembar anda. Artinya jam anda bergerak lebih lambat dari sudut pandang saudara kembar anda. Dari sudut pandang anda kecepatan jam tetap sama. Perbedaan ini disebut dengan Time Dilation/Dilasi Waktu



trus ane coba ilustrasikan CAHAYA (kecepatan 300.000.000m/s) menjadi sebuah BOLA (kecepatan 8m/s)
Berikut, ane lampirkan ilustrasi yg ane buat

Diasumsikan BOLA adalah CAHAYA..
Bola sedang berada dalam objek pesawat yg bergerak lebih lambat, sehingga ikut berpindah..
disitu akan kelihatan janggal, kalau kita mengikuti penjelasan teori relativitas, yang nampak memaksa "waktu" utk mengikuti kecepatan bola,,,

Padahal waktu yg dibutuhkan bola utk bergerak naik-turun sama saja dilihat dari si A maupun si B..
Hanya saja si B melihat perpindahan balon bukan naik turun saja..tetapi ada pergeseran zig-zag (V) mengikuti gerak pesawat..
Disitu kita tidak melihat waktu berubah (melambat ataupun semakin cepat)
Yang ada hanyalah percepatan Bola dari sudut pandang si B karena gerak pesawat yg membawa bola..

Mengapa dalam teori Relativitas justru dikatakan waktunya melambat???
terkesan "Waktu" dipaksa mengikuti kecepatan "Bola" yg di mutlakkan tidak bisa berubah *baca "cahaya"(300.000.000m/s)



Btw, masih ingatkah agan-agan dengan game action pesawat di luar angkasa?
disitu kita bisa melihat bagaimana gerakan pesawat yang mendekati/sebanding dari tembakan lasernya..
namun laser yg keluar justru tidak seperti gambaran dlm teori relativitas..


Nih buat BONUS video penjelasannya.. yang beberapa diantaranya bikin bingung sebelumnya gan..


Silahkan yg mau bantu menjelaskan, menambahkan, menyanggah, mengkritik, dsb..
ane bukan ilmuan gan, cuma org biasa yg masih bingung & penuh pertanyaan thd teori2 tsb..
ane juga menerima dan jika agan2 sekalian berkenan.. hehehe..

Maaf nih gan kalo trit ane mirip iklan baris,,
Maklum trit pertama gan..hehee

[B][size="5"]
Sains sepi yah gan..
Agak malas bahas soal perhitungan matematis, jadi bahas garis besarnya saja.
Salah satu kunci revolusi relativitas Einstein dibanding teori klasik Newton adalah bahwa sebagaimana pengukuran jarak, pengukuran waktu juga bergantung kepada pengamat. Tak cuma mengenai konsep diam mutlak, konsep relativitas Einstein juga menolak konsep waktu mutlaknya Newton.

Makanya dalam kasus di atas, waktu yang dialami dua pengamat di posisi berbeda juga berbeda.

Untuk kasus di atas, satu-satunya yang disepakati pengamat hanyalah kecepatan cahaya, atau kecepatan bola dalam contohnya.
Jika kecepatan bola yang diamati sama (berarti merupakan konstanta), sedang jarak yang ditempuh berbeda, maka nilai variabel lain yang berubah adalah waktu yang ditempuh. Konstanta tak berubah, variabel yang berubah.

Ketidaksepakatan akan terjadi jika agan memaksakan konsep newton dalam hal posisi mutlak dan waktu mutlak dalam relativitas.
Quote:Original Posted By Saddhasuriya
Sains sepi yah gan..


sabar gan
Tertarik untuk ngasih pendapat. Menurut ane titik fatalnya di KECEPATAN CAHAYA YANG KONSTAN atau engga? Ini kan yg agan TS tanyain?
Oke sekarang ane jelasin sebisa ane. Hal yg mungkin TS kurang paham, adalah bahwa Kecepatan cahaya itu konstan siapapun observernya. Ane ulang: Siapapun observernya, selama cahaya itu diamati sama observer yg melihat cahaya di medium yg sama (CMIIW, kalo lewat medium aer kan kecepatan cahaya itu berkurang).

Nah sekarang, pertanyaan baru: "Siapa sih yg bilang gitu?"

Jawabannya: Teori/hitungannya Maxwell

Jadi, Einstein itu melandaskan teorinya atas perhitungannya Kecepatan Cahaya-nya Maxwell. Kalo agan mau sanggah, ya sanggah perhitungannya Maxwell. So, kecepatan cahaya-lah (alias BOLA, kalo di gambaran agan TS) yang jadi patokan. Jadi kalo agan berhipotesis bahwa bola jadi lebih cepat ya agan salah.

Sekian gan mudah2an dipahami.
Pertanyaan bagus. Jawabannya lebih ke arah filosofi. Di dunia fisika, kita nggak membuktikan bahwa suatu teori itu benar, tapi kita membuktikan bahwa suatu formula matematis (teorema) dapat digunakan untuk memodelkan suatu fenomena alam. Jadi selama fenomena alam gravitasi (misal) dapat dimodelkan, dihitung pake formulanya newton (klasik), maka itu teori itu dianggap bener, tapi belum tentu benar, semisal di kemudian hari ternyata formula newton nggak bisa/gagal menjelaskan suatu fenomena gravitasi, maka teori si newton dianggap nggak relevan lagi. Nah si einstein juga ber-teori yang sampe hari ini dianggap bisa menjelaskan banyak fenomena alam, syaratnya menurut beliau menganggap kecepatan cahaya tetap. Apa einstein salah? Bisa jadi, namanya juga teori, bisa jadi digantiin sama string teori atau teori lainnya yg bisa menjelaskan fenomena alam lebih akurat.

Intinya nih, bukan berarti pasti benar adanya bahwa kecepatan cahaya itu selalu tetap, tapi dengan si einstein menganggapnya tetap dalam teori relativitas dapat menjelaskan banyak fenomena alam dengan akurat hingga saat ini ^_^
Ane bantu jawab sebisanya ya gan.

Nah ini agan sudah paham kalau gerak itu relatif, tapi apakah berlaku bagi cahaya? Sekarang coba agan bayangkan agan menyalakan lampu depan pesawat luar angkasa agan. Apakah kecepatan cahaya lampu agan c atau c+v? (c=konstanta kecepatan cahaya=299.792.458m/s, v=kecepatan pesawat agan).
Atau mungkin yang lebih ekstrim, bumi kita sebenarnya bergerak secepat 30.000m/s terhadap matahari. Apakah kalau kita menembakkan laser searah gerakan revolusi bumi kecepatan cahaya menjadi 299.822.458m/s? Ternyata tidak, kecepatan cahaya tetap sebesar c, tidak bergantung dari sumber gerak maupun kerangka acuan pengamat.
Jika kecepatan cahaya tetap, lalu bagaimana dengan ini :

Ya akhirnya fenomena inilah yang disebut time dilation/dilasi waktu.
Quote:Original Posted By shinhikarugenji
Agak malas bahas soal perhitungan matematis, jadi bahas garis besarnya saja.
Salah satu kunci revolusi relativitas Einstein dibanding teori klasik Newton adalah bahwa sebagaimana pengukuran jarak, pengukuran waktu juga bergantung kepada pengamat. Tak cuma mengenai konsep diam mutlak, konsep relativitas Einstein juga menolak konsep waktu mutlaknya Newton.

Makanya dalam kasus di atas, waktu yang dialami dua pengamat di posisi berbeda juga berbeda.

Untuk kasus di atas, satu-satunya yang disepakati pengamat hanyalah kecepatan cahaya, atau kecepatan bola dalam contohnya.
Jika kecepatan bola yang diamati sama (berarti merupakan konstanta), sedang jarak yang ditempuh berbeda, maka nilai variabel lain yang berubah adalah waktu yang ditempuh. Konstanta tak berubah, variabel yang berubah.

Ketidaksepakatan akan terjadi jika agan memaksakan konsep newton dalam hal posisi mutlak dan waktu mutlak dalam relativitas.


apakah gerak pesawat akan berimbas pada percepatan gerak bola dari pengamat B?
Quote:Original Posted By erinqvnm
Ane bantu jawab sebisanya ya gan.

Nah ini agan sudah paham kalau gerak itu relatif, tapi apakah berlaku bagi cahaya? Sekarang coba agan bayangkan agan menyalakan lampu depan pesawat luar angkasa agan. Apakah kecepatan cahaya lampu agan c atau c+v? (c=konstanta kecepatan cahaya=299.792.458m/s, v=kecepatan pesawat agan).
Atau mungkin yang lebih ekstrim, bumi kita sebenarnya bergerak secepat 30.000m/s terhadap matahari. Apakah kalau kita menembakkan laser searah gerakan revolusi bumi kecepatan cahaya menjadi 299.822.458m/s? Ternyata tidak, kecepatan cahaya tetap sebesar c, tidak bergantung dari sumber gerak maupun kerangka acuan pengamat.
Jika kecepatan cahaya tetap, lalu bagaimana dengan ini :

Ya akhirnya fenomena inilah yang disebut time dilation/dilasi waktu.

menurut agan, apakah gerak pesawat akan berimbas pada percepatan gerak bola dari pengamat B?

dlm sains tentu tidak boleh membatasi kecepatan maksimum hanya dapat dicapai oleh X saja..
karena bisa saja memungkinkan menemukan kecepatan diatas cahaya.
seberapa cepatpun cahaya, ia membutuhkan waktu utk menempuh jaraknya..
jika kecepatan cahaya tidak dibatasi mentok sekian-sekian.. maka percepatan thd cahaya itua dlh mungkin..

Jika sudah membatasi kecepatan hanya sampai sekian-sekian, maka ibarat membatasi pemahaman partikel terkecil adlh debu saja, tiada yg lain.


maka dari itu, dlm analogi ane tidak membatasi kecepatan..
ane hanya memperkecil nilai kecepatan cahaya menjadi 8m/s dengan analogi BOLA tanpa harus membatasi maksimum kecepatan, jarak maupun waktu.
Quote:Original Posted By Saddhasuriya

menurut agan, apakah gerak pesawat akan berimbas pada percepatan gerak bola dari pengamat B?

dlm sains tentu tidak boleh membatasi kecepatan maksimum hanya dapat dicapai oleh X saja..
karena bisa saja memungkinkan menemukan kecepatan diatas cahaya.
seberapa cepatpun cahaya, ia membutuhkan waktu utk menempuh jaraknya..
jika kecepatan cahaya tidak dibatasi mentok sekian-sekian.. maka percepatan thd cahaya ituadlh mungkin..

Jika sudah membatasi kecepatan hanya sampai sekian-sekian, maka ibarat membatasi pemahaman partikel terkecil adlh debu saja, tiada yg lain.


maka dari itu, analogi saya perlambat kecepatannya hanya menjadi 8m/s tanpa harus membatasi maksimum kecepatan, jarak maupun waktu.


Kan analogi agan yang membatasi waktu sebagai sesuatu yang konstan dan linear. Ini yang bikin agan bingung soalnya menurut teori relativitas einstein, waktu tidak konstan.
Dah terlalu tua otak saya gan menbahasnya
iya iya ajalah mana yg bener
Mungkin Einstein lupa, kalau garis V meskipun dilihat sama si A kelihatan lurus, tetap saja mutlak yang benar lintasannya berbentuk V, karena posisi si A tadi
Quote:Original Posted By erinqvnm


Kan analogi agan yang membatasi waktu sebagai sesuatu yang konstan dan linear. Ini yang bikin agan bingung soalnya menurut teori relativitas einstein, waktu tidak konstan.

saya tidak mematok mana yg mutlak konstan atau tidak..

Dari ilustrasi Relativitas yang Einstein kemukakan kemudian saya jabarkan dalam bentuk gambar dengan ukuran garis2 berskala tepat,
justru tidak didapatkan dilatasi waktu yang Einstein maksud..
dari gambar dapat dilihat bahwa ada percepatan gerak benda (akibat gerak berpindah kendaraan) serta pertambahan jarak tempuh yang sebanding.
sehingga membuktikan Waktu lah yang Konstan.. dan menjadi acuan kecepatan dan jarak tempuh suatu benda (bahkan cahaya)

lucu apabila menganggap kecepatan cahaya sudah mentok dan mengabaikan faktor2 lain yang seharusnya dapat mempengaruhi percepatan suatu cahaya/benda.
Quote:Original Posted By erinqvnm


Kan analogi agan yang membatasi waktu sebagai sesuatu yang konstan dan linear. Ini yang bikin agan bingung soalnya menurut teori relativitas einstein, waktu tidak konstan.


Waktu itu konstan, ruang dan jarak yang relatif terhadap pengamat, bener bukan ?
Quote:Original Posted By Saddhasuriya

saya tidak mematok mana yg mutlak konstan atau tidak..

Dari ilustrasi Relativitas yang Einstein kemukakan kemudian saya jabarkan dalam bentuk gambar dengan ukuran garis2 berskala tepat,
justru tidak didapatkan dilatasi waktu yang Einstein maksud..
dari gambar dapat dilihat bahwa ada percepatan gerak benda (akibat gerak berpindah kendaraan) serta pertambahan jarak tempuh yang sebanding.
sehingga membuktikan Waktu lah yang Konstan.. dan menjadi acuan kecepatan dan jarak tempuh suatu benda (bahkan cahaya)

lucu apabila menganggap kecepatan cahaya sudah mentok dan mengabaikan faktor2 lain yang seharusnya dapat mempengaruhi percepatan suatu cahaya/benda.


agan juga jangan terpaku pada foton (yang agan analogikan sebagai BOLA). dilatasi waktu dialami oleh setiap materi, dan telah dilakukan eksperimen tahun 1971 dengan menempatkan 4 buah jam atom, di darat dan di pesawat yang sedang berjalan. hasilnya sesuai dengan relativitas umum. silahkan cek di sini.
Quote:Original Posted By brigade.merah
Mungkin Einstein lupa, kalau garis V meskipun dilihat sama si A kelihatan lurus, tetap saja mutlak yang benar lintasannya berbentuk V, karena posisi si A tadi


menurut ane..
Einstein mematok kecepatan cahaya yang membentuk V tsb mentok di kecepatan sekian2..(terpaku bahwa kecepatan sudah maksimum)
padahal sumber cahaya tsb berada didlm kendaraan yang sedang bergerak (bisa menjauh atau mendekati pengamat B), yang berarti kecepatan cahaya dapat bertambah krn tempat sumber cahayanya (kendaraan) justru mengelami pergerakan kearah tertentu melewati pengamat B
Quote:Original Posted By Saddhasuriya

saya tidak mematok mana yg mutlak konstan atau tidak..

Dari ilustrasi Relativitas yang Einstein kemukakan kemudian saya jabarkan dalam bentuk gambar dengan ukuran garis2 berskala tepat,
justru tidak didapatkan dilatasi waktu yang Einstein maksud..
dari gambar dapat dilihat bahwa ada percepatan gerak benda (akibat gerak berpindah kendaraan) serta pertambahan jarak tempuh yang sebanding.
sehingga membuktikan Waktu lah yang Konstan.. dan menjadi acuan kecepatan dan jarak tempuh suatu benda (bahkan cahaya)

lucu apabila menganggap kecepatan cahaya sudah mentok dan mengabaikan faktor2 lain yang seharusnya dapat mempengaruhi percepatan suatu cahaya/benda.


Saya tidak pernah bilang kecepatan cahaya sudah mentok, hanya belum dibuktikan. Kalau waktu yang tidak konstan sudah ada pembuktiannya.

Quote:Original Posted By tyrodinthor


agan juga jangan terpaku pada foton (yang agan analogikan sebagai BOLA). dilatasi waktu dialami oleh setiap materi, dan telah dilakukan eksperimen tahun 1971 dengan menempatkan 4 buah jam atom, di darat dan di pesawat yang sedang berjalan. hasilnya sesuai dengan relativitas umum. silahkan cek di sini.


Nah ini, telah ada eksperimen yang membuktikan dilasi waktu dan teori relativitas khusus.
Quote:Original Posted By Saddhasuriya

apakah gerak pesawat akan berimbas pada percepatan gerak bola dari pengamat B?

Tidak.
Imbas ada pada jarak tempuh yang diamati B.

Quote:Original Posted By brigade.merah
Mungkin Einstein lupa, kalau garis V meskipun dilihat sama si A kelihatan lurus, tetap saja mutlak yang benar lintasannya berbentuk V, karena posisi si A tadi

Justru prostulat Einstein memperhitungkan beda lintasan tadi, sehingga waktu yang ditempuh juga diukur berbeda.
Dan tidak ada yang mutlak dalam hal ini, ini relatif bergantung pada pengamatnya.

Quote:Original Posted By brigade.merah


Waktu itu konstan, ruang dan jarak yang relatif terhadap pengamat, bener bukan ?

Nope.
Waktu sendiri relatif, waktu mutlak versi Newton telah diabaikan.
Fisika kuantum bahkan lebih jauh lagi, dengan mengabaikan sejarah yang pasti.
*Tapi jangan bahas kuantum di sini, itu bukan bahasan buat manusia

Quote:Original Posted By Saddhasuriya

saya tidak mematok mana yg mutlak konstan atau tidak..

Yakin?
Karena perhitungan versi agan justru mematok kalau si A dan B memiliki waktu tempuh bola sama-sama 2 detik.
Quote:Original Posted By erinqvnm


Saya tidak pernah bilang kecepatan cahaya sudah mentok, hanya belum dibuktikan. Kalau waktu yang tidak konstan sudah ada pembuktiannya.



Nah ini, telah ada eksperimen yang membuktikan dilasi waktu dan teori relativitas khusus.

Quote:Original Posted By tyrodinthor


agan juga jangan terpaku pada foton (yang agan analogikan sebagai BOLA). dilatasi waktu dialami oleh setiap materi, dan telah dilakukan eksperimen tahun 1971 dengan menempatkan 4 buah jam atom, di darat dan di pesawat yang sedang berjalan. hasilnya sesuai dengan relativitas umum. silahkan cek di sini.

Jam Atom ini gan?

dilihat dari bentuknya yang masih analog, saya tidak benar2 tahu seberapa akuratkah jam atom tersebut..
seberapa resistensinya terhadap gaya gravitasi..tekanan udara, kecepatan, dsb..
melihat tingkat pengukurannya yg sangat detail biasa diakui tingkat ke detail an nya..namun tidak diketahui apakah pengaruh gravitasi, dsb bisa diabaikan? karena apabila berkurang sedikit saja kinerja Jam Atom tsb berubah, sehingga akan muncul selisih dalam satuan pengukuran yg sangat terlihat sekali..

bisa dianalogikan.. jam pasir tidak perlu diajak melaju mendekati kecepatan cahaya, cukup berikan efek gravitasi yg berbeda sedikit saja.. maka keakuratan jam pasir tsb tidak bisa dijadikan patokan.. (apakah resistensi Jam Atom thd hal2 demikian dapat mengabaikan gaya gravitasi, dsb dlm skala terkecil?)

jadi, perbedaan waktu (yang tercatat) dalam alat ukur bisa saja terjadi.. namun bukan berarti waktu benar2 mengalami dilatasi..
bisa saja alat ukur tsb mengalami perubahan kinerja saja.

Ane tidak mengatakan bahwa penelitian Hafele & Keating adlah salah atau benar..

Mengapa tidak dicoba saat ini dengan jam digital?? (mungkin bisa mengabaikan efek gravitasi,dll dlm kinerjanya melakukan pengukuran.

Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar