Pages


Selasa, 20 Oktober 2015

5 Fakta Kocak Awal Berdirinya TNI (Tentara Nasional Indonesia)

SELAMAT DATANG AGAN-AGAN SEKALIAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT DAN DAPAT MENAMBAH WAWASAN AGAN-AGAN SEKALIAN

TERIMA KASIH KASKUS DAN KASKUSER ATAS PARTISIPASINYA
SEHINGGA BISA JADI HOT THREAD


Spoiler for TNI:


Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari jadi ke-70 bulan ini.
Lembaga analisa militer Global Firepower merilis kekuatan Indonesia kini berada di urutan 15 dunia sejak Juni 2013. Sebelumnya, tahun 2011 lalu Indonesia masih berada di peringkat 18 besar dunia.

Untuk kawasan Asia Pasifik, Indonesia tercatat sebagai negara terkuat nomor 7. Jauh di atas Malaysia (33) dan Singapura (47). Prestasi yang cukup membanggakan setelah Indonesia terpuruk selepas tahun 1960an.

TNI awalnya bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Berdiri tanggal 5 Oktober 1945, dan jatuh bangun mengawal kedaulatan republik. TNI terbentuk dari rakyat, bukan tentara bayaran yang hanya mencari gaji.

Menurut Presiden Soekarno, banyak cerita mengharukan yang lucu dan menarik di awal pendirian TNI.


Spoiler for 1. Bawa Granat Langsung Jadi Perwira:

Menjadi perwira TNI kini sangat sulit. Kalau bukan lulusan Akademi Militer maka harus sarjana yang kemudian mengikuti sekolah perwira. Seleksinya berat dan selektif.

Saat TKR terbentuk tanggal 5 Oktober 1945, sangat mudah menjadi perwira. Cukup bawa granat rampasan dan mendaftar. Tak perlu tes ini dan itu, langsung diberi pangkat letnan.



"Seorang sukarelawan yang mendaftarkan diri dengan membawa 10 anak buah, diberi pangkat kopral. Bila memimpin 20 orang, ia menjadi sersan. Tetapi bila membawa senapan dan granat selundupan, dia menjadi perwira," kata Soekarno.


Spoiler for 2. Seragam Belang-belang:

Kini TNI punya seragam loreng yang bagus dan sama model maupun motifnya. Helm baja lengkap dengan sepatu boot berkualitas untuk bertempur.




Tahun 1945, seragam TNI tak sama. Jangankan membuat seragam yang sama, punya baju dan celana layak pakai saja sudah mewah.

"Sebagian tentara memakai uniform rampasan dari Belanda. Sebagian rampasan Australia dan ada juga yang melucuti tentara Jepang lengkap dengan sepatu boot dan pedang panjang," kata Soekarno.




Uniknya saat itu bisa saja komandan hanya memakai pakaian usang dan celana pendek lusuh, sementara prajuritnya berpakaian lebih bagus. Tergantung siapa yang merampas duluan. Banyak juga yang ukurannya tak sesuai, sehingga kebesaran.

Tapi tak ada yang peduli saat itu. Mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia sejuta kali lebih penting daripada seragam mentereng.


Spoiler for 3. Satu Senjata Untuk 5 Orang:

Tentara Keamanan Rakyat dibentuk dari nol. Tanpa dukungan dana, maupun peralatan. Kondisi tentara Indonesia sangat memprihatinkan.

"Yang dipakai sebagai ukuran vital, setiap lima orang prajurit memiliki satu pucuk senjata," kata Soekarno.



Saat itu TKR mengandalkan senjata rampasan dari Jepang atau sisa Belanda yang sudah tua. Jangan heran jika melihat barisan-barisan tentara hanya menyandang bambu runcing atau samurai.

"Kami mempunyai prajurit tanpa senjata, tanpa seragam dan tanpa gaji, tetapi tentara kami terus berkembang," kata Soekarno haru.


Spoiler for 4. 1,5 Jam Naik Pangkat Jadi Mayor:


Memerintah lebih dari 70 orang, memiliki ajudan yang hanya berpangkat letnan," katanya.Soekarno berpikir.
"Betul juga."Soekarno lalu memanggil letnan ajudannya itu.
"Sudah berapa lama kau jadi letnan?"Si ajudan menjawab "1,5 jam, Pak!" katanya sambil menghormat. "Nah, karena kita merupakan negara baru yang tumbuh cepat. Mulai sore ini kau menjadi mayor," kata Soekarno.



Spoiler for 5. Asal Berani Naik Pesawat, Jadi Pilot:


Jika kini TNI AU sudah memiliki F-16, Sukhoi, T-50i dan aneka pesawat lain, maka tahun 1945 kondisinya bagai bumi dan langit. Saat itu Angkatan Udara hanya punya beberapa pesawat bekas Jepang yang sebenarnya tak layak terbang.



Saat itu jumlah orang Indonesia yang bisa menerbangkan pesawat hanya beberapa orang. Sebagian malah takut terbang. Maka tes masuk AU pun tentu tak sesulit sekarang.

"Satu-satunya pertanyaan yang diajukan adalah, "Apakah anda, berani naik pesawat terbang kita? Bila jawabannya "ya", maka dia diterima di Angkatan Udara," kenang Soekarno.


Nasib Angkatan laut juga tak kalah miris. Saat itu hanya ada beberapa kapal kayu. Tak seimbang dengan Indonesia yang lautnya sangat luas.


Quote:
SEGITU SAJA YANG BISA SAYA BAGIKAN PADA SIANG HARI MENJELANG SORE INI.
SEMOGA BACAAN RINGAN INI MENAMBAH WAWASAN AGAN-AGAN SEKALIAN.
SAYA MAU TAPI JANGAN

sumber : infounik-pintar dari Biografi Soekarno yang ditulis Cindy Adams
Reserved.
naik pangkat hanya hitungan jam
kocak gan
tapi semangatnya untuk mempertahankan indonesia patut diacungi jempol gan
waktu itu cepet banget naik pangkatnya
lucu miris dan membanggakan di saat bersamaan.....
hidup dijaman gitu kadang ane membayangkan sesulit apa

kalo sekarang tergantung EXP nya gan kalo udah penuh baru naik pangkat

Quote:Original Posted By Acays

kalo sekarang tergantung EXP nya gan kalo udah penuh baru naik pangkat



Haha, harus GB XP ya gan
dulu modal berani dan semangat.. sekarang... entah masih sama atau tidak..
Jaman sekarang kopral kalo pinter "main" bisa lebih kaya dari jendral. Kya tetangga gw.......
Hahaaa lucu lucu gaaann
Cuman dtnya berani naik pesawat.. Kalo iya langsung jadi pilot.. Keren bener dah.. Salut perjuangann para pendahulu qta
sama seperti kata om ane, dulu tahun 70-80an masuk BUMN malah gampang banget, apalagi perusahaan oil&gas di sumatra ama kalimantan, asal jebolan STM dan mau di tempatin luar jawa, langsung brangkat deh, sekarang jumlah sarjana jutaan beda ama dulu

dulu perusahaan nyari orang sekarang orang nyari perusahaan
saya waktu daftar jadi TNI langsung jendral dikarenakan saya tampan
1,5 jam langsung naik pangkat. Gila kocak semua
itu naik pangkat cepet , pada GB exp ya ?

keren juga berani naik pesawat jadi pilot

namanya juga kekurangan tentara
salute saya !! Hormatt dahhh mau kondisi apapun ttep berjuang pokoknya
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar