Pages


Senin, 29 Februari 2016

5 Hal Penyebab Rumah Produksi Lokal Jarang Produksi Film Action



Sebelum ane memulai thread kali ini, ane mohon ijin untuk nampilin kalau thread ini dijamin no repsol...





Wah terima kasih gan sistah, mimin dan momod,,, thread ane jadai HT... this is my 1st HOT THREAD...



Selamat sore para kaskusers, facebookers, gamers, imers, bloggers, dan kaum netizen dimanapun anda berada. Berjumpa lagi dengan saya di acara dan gelombang yang sama, lho kok mirip radio hehe, ya gpp lah sesekali nostalgia ke jaman dahulu, jamannya radio stereo 2 band. Kali ini saya kembali hadir dengan tulisan terbaru setelah sekian lama tidak menulis dikarenakan sibuk mengurus rumah tangga... lho kapan kimpoie mas ? Lha emangnya yang punya rumah tangga orang yang sudah punya istri, bujangan juga kan punya rumah yang harus diurusi to ya... Yuk kembali ke bahasan, kali ini saya akan mengupas sedikit tentang rumah produksi lokal yang jarang memproduksi film dengan genre action. Tulisan ini berasal dari sudut pandang saya sebagai pekerja film yang lumayan memiliki pengalaman dari production house ( PH ) satu ke PH lainnya.

5 Hal Penyebab Rumah Produksi Lokal Jarang Produksi FIlm Action


Sebetulnya apa sih penyebab jarangnya rumah produksi lokal memproduksi film action ? Saya akan mencoba memberikan uraian sedikit. Ada beberapa hal yang menjadikan para investor atau executive producer di bidang perfilman ini menunda atau bahkan menghindari membuat film action.

Budget Film Action Lebih Mahal
Quote:Budget atau pembiayaan film action jelas lebih mahal dibandingkan dengan film drama, komedi atau film dengan genre horor. Beberapa hal yang membuat budget lebih mahal adalah penggunaan properti yang digunakan. Film action biasanya akan banyak melibatkan banyak kendaraan baik sepeda motor / mobil. Sebagai contoh film The Raid 2 Berandal saja menghabiskan hampir lebih 10 kendaraan roda 4 dan 2 buah sepeda motor yang mana salah satu dari motor tersebut saya gunakan untuk adegan tabrakan di adegan film tersebut. Baca pengalaman saya di artikel http://www.udehnans.com/babak-belur-...berandal.html. Untuk mobil juga sudah dipastikan dibeli memang untuk dihancurkan, jadi jangan harap jika membeli mobil untuk properti film action akan kembali utuh dan mulus. Walaupun bisa pasti akan memerlukan biaya lebih banyak, mending beli mobil baru kan hehehe.
Spoiler for Foto Dokumentasi Pribadi:








Kru Film Action Lebih Banyak

Quote:Film dengan jenis action akan memerlukan banyak kru, ini dikarenakan ada tambahan kru yang tidak ada jika filmnya berjenis drama, yaitu kru bagian action dibawah naungan seorang Stunt Coordinator. Dalam departemen ini terdapat setidaknya beberapa posisi seperti penata laga ( fight choreographer ), stuntman dan fighter. Selain itu jika filmnya skala besar akan ada juga departemen lagi yaitu special fx, dalam proses shooting departemen ini yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan shooting dalam bentuk bahan ledakan atau efek-efek seperti pemain yang tertembak. Untuk film action khusus dengan melibatkan senjata sebagai propertinya, maka akan ada departemen tambahan yaitu armoury. Departemen ini bertugas menjaga dan mendistribusikan segala senjata yang digunakan sebagai properti untuk film. Walaupun hanya airsoft gun, namun penggunaannya tidak boleh sembarang dan memerlukan ijin dari pihak kepolisian lho. Pengalaman saat shooting film Beyond Skyline, saya menggunakan senjata asli AK-47, sebelum menggunakan kami akan diberikan briefing terlebih dahulu kemudian bersama melakukan pengecekan bahwa magazine senjata dalam keadaan kosong tidak terisi peluru. Dengan bertambahnya kru tentunya membuat biaya produksi juga bertambah untuk kontrak para kru tersebut. Belum termasuk departemen tambahan seperti medis dan pemadam kebakaran, wah bisa melonjak drastis biaya produksinya.

Spoiler for Foto Dokumentasi Pribadi:









Waktu Produksi Film Action Lebih Lama

Quote:Waktu adalah hal yang sangat sensitif di dalam produksi film, tentunya selain budget produksi alias duit hehehe. Sebagai gambaran, dalam film drama, untuk 1 hari shooting bisa mendapatkan beberapa scene sekaligus, apalagi jika menggunakan 2 kamera maka lebih cepat proses pengambilan gambarnya. Beda dengan film action yang kadang dalam 1 hari shooting bukan hitungan scene yang dicapai tapi hitungan shoot. Jika proses shooting terhambat beberapa hal tertentu yang menyebabkan bertambahnya hari ( day shoot ), maka sudah dipastikan akan merembet ke biaya produksi. Dalam kasus ini, yaitu proses produksi film action yang sebenarnya, nanti akan ada waktu khusus untuk workshop fighting para pemain dan stuntman yang terlibat dalam pembuatan tersebut. Untuk film tertentu proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, film The Raid saja seingat saya memakan waktu hampir 4 bulan sejak proses pembuatan koreo hingga workshop para pemain dan stuntmannya. Belum lagi waktu untuk pengambilan video board, ini juga cukup memakan banyak waktu lho.

Spoiler for Foto Dokumentasi Pribadi:






Lokasi Produksi Film Action Lebih Banyak

Quote:Faktor lain yang menyebabkan budget produksi naik adalah lokasi produksi film action yang tentunya lebih banyak dibanding genre lainnya. Biasanya lokasi untuk film action tidak jauh dari gedung kosong, gudang, jalanan, sungai bahkan laut. Sebagai contoh untuk film The Raid 2 Berandal saat shooting di Jakarta menggunakan beberapa ruas jalan protokol di Jakarta seperti jalan Kemayoran dan juga jalanan di kawasan SCBD ( khusus disini kami shooting hanya hari sabtu dan minggu ). Pengalaman paling berat adalah saat shooting di depan terminal blok M, bagi yang tinggal di Jakarta pasti sudah tau betapa macet dan ruwetnya kawasan blok M. Dengan melakukan shooting di beberapa ruas jalan yang merupakan area publik tentu menghabiskan dana yang tidak sedikit. Namun ada juga film action yang lokasinya tidak terlalu memakan biaya besar, contohnya film Air Terjun Pengantin Phuket yang shooting pada akhir tahun 2013. Lokasi shooting hampir sebagian dilakukan di hutan yang berlokasi dalam kawasan studio alam TVRI Depok.

Spoiler for Foto Dokumentasi Pribadi:







Post Production Film Action Lebih Lama

Quote:Setelah selesai shooting, proses selanjutnya adalah editing, grading, mixing dan beberapa komponen editing lainnya. Nah didalam film action akan ada penambahan lainnya yaitu visual effect, yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan gambar yang memerlukan tambahan misalnya efek cipratan darah, efek ledakan, efek digital lainnya yang saat shooting tidak bisa dilakukan karena adanya keterbatasan. Proses ini memakan waktu cukup lama lho dan memerlukan sumber daya yang mumpuni serta sudah pasti budget extra untuk kru yang terlibat.

Spoiler for Foto Dokumentasi Pribadi:




Dari beberapa hal tersebut, tidak heran jika sedikit rumah produksi yang berani mengambil keputusan untuk shooting film dengan genre action. Namun ada juga beberapa PH yang membuat film action tapi lebih menjual seni beladirinya, jadi secara properti mereka tidak menggunakan banyak kendaraan. Beberapa PH yang saya kenal dan terlibat produksinya antara lain adalah Merantau Film, Skylar Pictures, Maxima Pictures.

Kilas balik saat awal berkarir di dunia stuntman yaitu sekitar tahun 2005 an, saya bergabung dengan PH yang identik dengan sinetron dengan genre action, yaitu Jelitavisindo Megah Film ( sekarang berubah menjadi Alip Film, CMIIW ). Saat itu PH Jelita sedang berjaya dengan deretan sinetron laga unggulan seperti Darah & Cinta, Darah Membara, Sebatas Impian dan Preman Kampus. Kemudia disusul dengan deretan FTV dengan jenis laga juga, FTV garapan PH Jelita ini bisa anda lihat di halaman Filmography. Banyak hal yang saya pelajari saat menjadi kru sekaligus stuntman di PH ini, belajar tentang stuntman dan juga proses produksi sinetron dan FTV.

Demikianlah gambaran singkat tentang 5 hal penyebab rumah produksi lokal jarang memproduksi film action. Tulisan ini murni dari sudut pandang saya pribadi dan juga sudut pandang jika saya memposisikan diri sebagai executive producer. Saya yakin masih ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seorang produser dan juga PH untuk menunda produksi film dengan genre action.

Jika ada pembaca atau kawan kaskuser yang ingin memberikan koreksi atau tambahan pada tulisan ini, saya akan dengan senang hati menerimanya. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda dalam bidang perfilman.

Beberapa video behind the scene saat shooting ada di channel ane gan https://www.youtube.com/user/stuntmanindonesia, jangan lupa mampir dan subscribe ya gan. Pilih di playlistnya aja, soalnya disitu videonya gado-gado...


Salam hangat dan salam stunt,


Udeh Nans
http://www.udehnans.com
http://www.stuntmanindonesia.com


Terima kasih, bantu rate ya gan


UPDATE
Thanks untuk ijo ijo dan abu abunya gan

Kaskuser yang nanya akan ane pajang di post 2 yak gan

Spoiler for Cendol:




Tanya jawab dan berbagi pengalaman...


Quote:Original Posted By kitFX

Bener gan...!

Mohon ijin gan..boleh ane tambahin soal post produksi. Kebetulan ane udah cukup lama di dunia Post Industry - 21 tahun.
Untuk Post processing sebuah film terutama film-film yang membutuhkan visual effect , tentunya memang membutuhkan dan
Pre-Production yang mantap.

Kejadian disini..(mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat saya...bagi pembaca sebagai pelaku sineas, PH ,sutradara, dll )
sangat jauh berbeda dengan film-film hollywood. Memang tidak bisa disamakan antara kita dan hollywood movies, namun terkadang saya
menemukan hal-hal yang ganjil. Mereka datang ke Post House , lalu memberikan referensi sebuah film hollywood,...namun pada pelaksanaan
post produksinya mereka "SANGAT KEBERATAN" atau terkadang "ENGGAN" memberikan "TIMELINE" waktu yang cukup lama. Sedangkan film-film Hollywood itu sendiri dalam prosesnya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Faktor ini juga, yang membuat KUALITAS film kita rata-rata ya..boleh dibilang ..hanya masuk penilaian kategori " CUKUPLAH UNTUK PENONTON INDONESIA". Namun mereka lupa, bahwa proses Post Produksi juga sangat berperan dalam sebuah visual dan cerita...dua unsur tersebut sangat "related".

Dan mereka sebagai pelaku/pembuat/creator juga lupa bahwa dalam membuat film sama halnya dengan kita melukis. Seorang pelukis tentunya tidak ingin hasilnya JELEK atau TIDAK BISA DI APRESIASI oleh Penonton atau seorang Pengamat. Pelukis tersebut butuh PROSES untuk dapat menciptakan/merealisasikan hasil karyanya untuk bisa menjadi sebuah hasil yang BAGUS. dan hal ini juga berlaku bagi profesi2 lainnya.

Saya terkadang miris sekali dengan fenomena2 ini , karena kalau dibiarkan terus seperti ini, nantinya tanpa disadari akan berdampak terhadap perfilman Indonesia. Secara sumber daya manusia, Indonesia tidak kalah....KITA BISA MENCIPTAKAN VISUAL EFFECT YANG DIHASILKAN OLEH HOLLYWOOD. Namun, jangan lupa semua itu butuh yang namanya "PROSES". Banyak tahapan2 proses untuk dapat merealisasikan sebuah visual effect yang bagus.

Kira-kira begitu gan kalo menurut ane.

HIDUP PERFILMAN INDONESIA !!!






Kaskuser Yang Nanya...

Quote:Original Posted By little_einstein
Lebih bagus lagi klo ada itung2an modal dan untungnya gan. Siapa tau aja agan2 di sini jadi terinspirasi untuk memproduksi film action.


Nah kalau hal begini rawan konflik gan,,, soalnya industri film susah ditebak, kita bisa mengitung budget produksi,,, ( walau pasti ada pembengkakan )... tapi kita tidak bisa memperkirakan untung atau ruginya gan...

Soalnya baru ketahuan kalau film tersebut sudah tayang, kalau untung enak bagi-baginya, nah kalau rugi, para investor yang tadinya patungan apakah semuanya bisa menerima,,, kurang lebih singkatnya begitu gan...

CMIIW

Quote:Original Posted By endalovenj2
Bayaran jari stunmen di indonesia itu kisaran berapa c?


Ini jawabannya luas gan, ane lagi berencana membuat artikel untuk mengupas lebih dalam lagi...

Kalau untuk masa-masa sekarang sudah cukup bagus, dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu gan
Budgetnya gile gan
Kalo jalan ceritanya ga yakin bisa go International jangan deh sampe berani-berani ngeluarin budget gede.
Kecuali The Raid Budget Minimal Penghasilan Maksimal
Intinya ngabisin banyak biaya genk
lamaan mana gan ama bikin pilen animasi
Keren gan
Moga makin maju perfilman indonesia
yang jelas biaya lebih mahal gan karna butuh properti dan juga persiapan lebih banyak
Quote:Original Posted By ularpiton
Budgetnya gile gan
Kalo jalan ceritanya ga yakin bisa go International jangan deh sampe berani-berani ngeluarin budget gede.
Kecuali The Raid Budget Minimal Penghasilan Maksimal


Iya gan, makanya hanya beberapa PH yang berani produksi gan...


Quote:Original Posted By pfapb
Intinya ngabisin banyak biaya genk


Betul gan

Quote:Original Posted By andrieboi
lamaan mana gan ama bikin pilen animasi


Tergantung animasinya gan

Quote:Original Posted By Miranda.Kerr
Keren gan
Moga makin maju perfilman indonesia


Amin,,, makasih doanya gan...

Quote:Original Posted By m00n2718
yang jelas biaya lebih mahal gan karna butuh properti dan juga persiapan lebih banyak


Iya begitulah, jadi berkurang film action kita...

Pengen belajar bikin film
kalo mahal tapi incoming nya besar mah gak masalah
Quote:Original Posted By bengsky
Pengen belajar bikin film


Masuk kuliah IKJ gan, siapa tau emang jalannya disitu ntar hehe

Quote:Original Posted By approve.cc
kalo mahal tapi incoming nya besar mah gak masalah


Tapi untuk pasar Indonesia belum bisa gan,,, kalah sama film dr luar... makanya produser sini milih yg aman dan bisa untung.

Wah keren ente gan...
Kira2 masih ada rumah produksi yg bakal bikin film action tahun ini gak gan?
dari hasilnya ja keren gan pasti buatnya ribet dan mahal
tapi terbayarkan dengan hasil nya

widih TS enak yah kerja di bagian film
makin mantap dan sukses gan

Quote:Original Posted By luphex
Wah keren ente gan...
Kira2 masih ada rumah produksi yg bakal bikin film action tahun ini gak gan?


Bulan Maret ada gan,,, ini lagi persiapan kantornya, tapi ane belum tau ikutan atau kagak hehehe,,, semoga masuk.

Quote:Original Posted By scan.me
dari hasilnya ja keren gan pasti buatnya ribet dan mahal
tapi terbayarkan dengan hasil nya

widih TS enak yah kerja di bagian film
makin mantap dan sukses gan


Alhamdulilah gan, iya ane udah 11 tahun di pelem
bugdet nya emang harus berani gan biar filmnya terasa
benr juag ye
apalagi kalo ada adegan crash in road



mending biukin film romance

modal syut di bali seminggu bisa dapet income gede kalo momennya pas
nyimak gan
harus berani ngeluarin budget banyak
kata orang indo mending bikin sinetron
Kl gt rumah produksinya mesti pinter2 nyari sponsor wat invest.
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar