Pages


Sabtu, 30 Juli 2016

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat
Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?



[ HT#014 ]


ISKRIM kembali man-temans, gan and sista..
Wah masih hangat nih pemberitaan tentang kasus vaksin palsu yang sempat beredar di dunia kesehatan. Namun ane bukan mau bercerita tentang virus palsu ini, beritanya sih udah banyak, ente pasti udah pahamlaah. Ide tulisan ini muncul setelah kasus vaksin palsu beredar dan merugikan banyak pihak, kebetulan ane ada saudara sepupu yang bekerja sebagai medrep dan beruntung ane bisa menggali informasi plus-minus profesi ini yang layak ane ungkap disini. Apa itu Medrep? Medrep adalah Medical Representative, sebuah profesi di dunia obat-obatan.


Buat ente yang belum tahu, Medical Representative atau Medrep adalah profesi yang mungkin masih asing di telinga para pencari kerja. Profesi pekerjaan yang cukup menyenangkan, bersih dan bergaji besar! Lalu siapa sih pelaku mendrep ini, mereka adalah perwakilan dari sebuah perusahaan farmasi yang tugasnya mengenalkan produk perusahaannya ke ahli kesehatan yang biasanya berkerja di rumah sakit dan turunannya.

Lebih jelasnya menurut laman tetangga adalah sebagai berikut :


Quote:Medical Representative atau sering juga disebut dengan Medrep adalah suatu jenis pekerjaan dibidang farmasi yang tugasnya menerangkan produk-produk dari perusahaan farmasi (dalam hal ini obat maupun alat kesehatan) kepada user atau target produk. Maka dari itu, biasanya Medrep juga sering disebut dengan Detailer. Medrep berperan untuk menjembatani pertemuan antara pihak perusahaan farmasi dengan user seperti dokter, bidan, apotik, toko obat ataupun pihak-pihak lainnya yang berwenang. sumber

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Nah, persoalannya yang menarik ane tulis disini adalah,
peran medrep ini secara gak langsung mempengaruhi kesehatan dan kondisi pasien, loh gan.

Kok bisa?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Ente pernah gak merasakan kejanggalan, ketika kerumah sakit ingin berobat, sudah diperiksa dokter, sudah diberi aneka obat tapi belum juga kunjung sembuh?, dan berkesan sang dokter berganti-ganti jenis obat yang harus kita minum. Cara yang dilakukan oleh dokter tidaklah salah dan karena memang sudah menjadi tugas dokter untuk memberikan obat dan menyembuhkan pasien. Ssst..!, Namun dibalik itu semua, ada sebuah 'rahasia' yang selama ini ditutup-tutupi atau memang tidak terlihat langsung oleh khalayak umum. Apakah itu?


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Ente pernah nggak memperhatikan, ketika ente berada di rumah sakit, melihat segerombolan orang atau lebih dari satu orang berpakaian sangat rapih, kadang berdasi layaknya seorang sales? merekapun membaur bersama-sama pasien, duduk bersama di kursi antrian pasien sambil memegang tas atau beberapa lembaran dalam amplop.

Yup itulah mereka Medrep. Medrep bertemu dengan dokter piket baik melalui antrian seperti pasien lainnya atau berdasarkan undangan tertentu, yang intinya seorang medrep akan bertemu empat mata bersama dokter 'di ruangan tertutup'. Nah lo! kok di ruangan tertutup? tentu saja, karena dokter berkerja hanya di ruangan prakteknya bukan di lapangan sepak bola
Meskipun ada juga seorang medrep nekat visit kerumah dokter.

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Di sinilah peran medrep beraksi agar bisa 'closing' atau bisa menjual produk obat-obatan perusahaan mereka, mereka biasanya datang seminggu dua kali, tugas utama mereka adalah wajib bisa merayu seorang dokter agar mau membeli obatnya dan menjadi rujukkan obat bagi pasien. Semakin banyak medrep berhasil 'menjual' produk, akan semakin besar juga income dan bonus yang mereka dapat. Salahkah cara ini? Cara ini tentu tidaklah salah, TAPI, kita tahukan setiap perusahaan farmasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan sebuah obat dan dokter sangat-sangat paham khasiat obat, dan obat mana saja yang tepat untuk di berikan ke pasien.

Nah di sinilah kekhawatiran ane timbul, dan semoga ini tidaklah seperti yang ane bayangkan selama ini.
Yup terjadi bisnis 'gelap' antar perusahaan farmasi dengan perantara seorang medrep dengan si dokter! Seperti yang ane jelaskan di atas tadi, seorang medrep akan berusaha menjual obatnya gimanapun caranya. Ssst, ini ada sebuah bocoran yang sempet ane dapet dari sepupu ane yang seorang medrep ini . Apaan itu KRIM? Perusahaan farmasi nggak segan-segan meng- 'entertain' atau istilah awamnya merayu dengan fasilitas tertentu ke dokter yang di targetkan agar mau menerima produk-produknya. Semakin dokter memiliki pasien banyak dan terkenal, maka akan semakin besar pula nilai 'entertain' yang dokter dapatkan. Lalu dimana kesalahannya?


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Dokter, adalah seorang tenaga ahli kesehatan yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran. sumber.

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Nah bagian yang ane garis miring menjadi tanda-tanya besar, mengapa pasien umumnya kunjung tak sembuh? sampai bolak balik kerumah sakit? berpindah kerumah sakit atau malah sampai bosen untuk berobat? atau mirisnya tidak ada lagi biaya untuk berobat karena kehabisan uang? Kita sangat memahami namanya kembali sehat juga yang menentukan urusan Tuhan Yang Maha Esa. Tapi ada sebuah rahasia umum yang sampai saat ini masih berlaku adalah, dokter-dokter sekarang 'hanya' jual obat, bukan lagi fokus mengobati dan menyembuhkan pasiennya! Nah lo...!

SUMPAH DOKTER
Spoiler for :

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?


Fakta dilapangan

Quote:Ketua Komite Nasional Penyusunan Formularium Nasional Iwan Dwiparahasto mengatakan rata-rata perusahaan farmasi menghabiskan duit untuk mempromosikan obatnya sebesar 40 persen dari total biaya produksi. Alih-alih untuk beriklan, biaya promosi merupakan uang komisi penulisan resep obat. “Itu untuk membiayai dokter jalan-jalan ke luar negeri, bertanding golf, hingga membelikan mobil,” kata Iwan, yang juga guru besar farmakologi dari Universitas Gajah Mada.

Saat menelusuri penyebab mahalnya harga obat ini, memperoleh puluhan kuitansi yang dikeluarkan sebuah produsen obat saat memberikan uang kepada para dokter. Ada juga puluhan file berformat Microsoft Excel yang berisi 2.125 nama dokter di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Surabaya, Jember, dan Makassar yang diduga menerima suap dari perusahaan itu.

Saat ini ada 205 perusahaan farmasi yang memperebutkan Rp 69 triliun ceruk pasar obat pada tahun ini. Angka itu setiap tahun meningkat. Pada 2000, misalnya, nilai bisnis obat hanya Rp 6 triliun. Mereka bersaing dengan cara “mendekati” dokter. “Jika dokternya punya banyak pasien, berapa pun uang yang diminta dokter akan dipenuhi,” kata seorang mantan petinggi perusahaan farmasi yang kini tak lagi bekerja di dunia farmasi.

Pada salah satu kuitansi, misalnya, tercantum nama seorang dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktek di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Perusahaan farmasi itu menghadiahi si dokter dengan perayaan tahun baru 2014 di Jepang. Di nota agen wisata, perjalanan tersebut bernilai US$ 15.690 atau senilai Rp 170 juta dengan kurs pada masa itu. Ada lagi kuitansi pada Januari 2014 yang menyebutkan bahwa si dokter menerima Rp 200 juta. Kuitansi itu ia stempel dan ditandatangani. Lalu, pada Januari 2015, ia tercatat menerima Rp 500 juta. Sang dokter sempat membantah menerima uang itu, mengaku setelah ditunjukkan kuitansi pada 2014 tersebut. Menurut dia, itu bukanlah uang suap agar ia meresepkan produk perusahaan farmasi. “Itu uang komisi untuk apotek saya,” katanya, Kamis tiga pekan lalu, di kliniknya.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zaenal Abidin, mengakui masih ada dokter yang main mata dengan perusahaan. Padahal sanksi bagi dokter yang melakukan hal itu cukup berat, sampai pencabutan izin praktek. “Dalam etika kedokteran, dokter dibolehkan mendapat sponsorship berupa biaya transportasi, penginapan, dan makan untuk pendidikan berkelanjutan seperti seminar atau symposium,” ujarnya. WARBYASAAAAAAAAAAAH
sumur


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Ane gak tahu hukumnya,
Apakah boleh transaksi bisnis terjadi di dalam sebuah rumah sakit?
Apalagi disaat seorang dokter sedang bertugas?
Apakah boleh seorang mendrep ikut antrian pasien umum, sedangkan di belakang antrian pasien menuntut untuk segera ditangani, sementara sang mendrep dan dokter asik bercakap-cakap dan tertawa-tawa dalam ruangan prakteknya? Pantaskah? Adakah aturan dan payung hukumnya?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Dokter pun sebenarnya juga tidak bisa disalahkan, karena dokter juga perlu 'update' tentang teknologi dan kemajuan sebuah obat terbarukan. Ane nggak tahu cara benarnya bagaimana seorang dokter itu bisa menyerap infromasi yang mereka dapat agar selalu 'update obat'. Namun nyatanya, dengan cara langsung seorang dokter meresepkan obat ke pasien tanpa mengetahui atau belum berdasarkan penelitian lebih jauh apakah obat ini tepat buat pasien atau tidak, kalau belum ada penelitian apakah diperkenankan? Ane kuatir, dokter yang sudah bekerjasama dengan perusahaan farmasi dan hidup serba mewah hasil 'jual obat' tadi tidak lagi memikirkan kesembuhan pasien, tapi hanya berfikir bisnis, gimana bisa mendistribusikan obat sebanyak-banyaknya kepada pasiennya, sembuhkah? Jika beruntung pasien akan cepat sembuh, jika tidak? Wassalam dah..!


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Memang, tulisan ini tidak men 'judge' semua dokter, masih banyak dokter yang benar-benar mengabdikan profesinya secara luhur dan iklash melayani masyarakat, berniat menolong masyarakat yang membutuhkan kesembuhan dengan tepat dan cepat. Dan tulisan ini juga tidak men 'judge' semua perusahaan farmasi itu jelek dan tak berkualitas dengan praktik kotornya, mereka juga dalam produksinya memiliki ahli dan teknologi yang canggih. Intinya semua kembali kepada sang dokter. Jika nuraninya berkata benar maka wajib menyarankan obat yang tepat. Obat yang tepat pun butuh proses untuk penyembuhan ke pasien, karena dokter bukanlah tukang sulap. Hanya kami mungkin sebagai pasien, berusaha dan kami percaya dokter pasti benar-benar melayani dengan tulus sesuai dengan janji dokter nya dan memberikan sekali lagi obat yang tepat bagi pasien, bukan memberikan obat berdasarkan 'pesanan' dari sebuah perusahaan farmasi.


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Ane bukanlah ahli di bidang kesehatan, tulisan ini ane angkat berdasarkan pembicaran warung kopi bersama sepupu ane yang kebetulan seorang medrep. Semoga tulisan ini menambah wawasan kita dan lebih lebih siap menghadapi persoalan di rumah sakit. Lebih penting buat kita semua adalah sehat itu sangat mahal kalau kita udah jatuh sakit, makanya selagi sehat kudu kita jaga sebaik-baiknya. Salah dan kurang ISKRIM minta maaf, ini hanyalah pendapat opini dari yang bukan ahlinya. SALAM ISKRIM


Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

ide: pengamatan dan wawancara dengan saudara
(indahnya berbagi)
sumur timba: berbagai sumber diatas
tukang gambar: oom gogel



Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?


KOMENTAR NTAPS KASKUSER

Quote:Original Posted By rizalchui
hmmm... boleh lah ane berpendapat disini..
ane bekerja di salah satu PBF (farmasi) yg ada di indonesia...

ane sekedar memberi informasi terkait dunia farmasi indonesia...
terkait dengan medrep. medical representative atau sales obat. mereka memang ada target penjualan layaknya salesman yg lain.
apakah ada yang namanya Entertain? jawabnya Ya, Ada. seperti apa? dokter jg diberikan target penjualan atau dengan kata lain Deal dengan si medrep itu sendiri. semakin besar nilainya maka semakin besar entertain/ bonus tersebut.
saat ini banyak dokter yang memiliki apotek. jadi setelah si pasien periksa ke dokter, lalu diberikan resep untuk di tebus di apotek milik si dokter di mana si dokter tersebut sudah melakukan deal dengan si medrep.

lalu siapa yang salah? dokter atau medrep yang di kejar target?
jawabanya yang salah adalah sistem dunia farmasi/kesehatan di indonesia.
di negara maju (dalam hal ini setau saya di jerman), obat tidak bisa dijual secara bebas seperti di indonesia. obat harus di tebus dengan resep dokter. dan dokter tidak dapat memberi resep secara sembarangan karena ada kontrol ketat. jika ente sekedar sakit flu, panas, pilek demam dan sebagainya. ente tidak di beri obat. hanya di suruh beristirahat. tetapi jika sudah berkelanjutan. maka barulah ente diberi resep obat.

di indonesia, cukup mengejutkan bahwa dunia kesehatan bisa menjadi lahan bisnis dengan omset triliyunan rupiah. kasihan para pasien yg benar2 membutuhkan pengobatan yang sudah menjadi korban.


Quote:Original Posted By budi.susanto.
iya betul ..memang banyak seperti itu...soal nya apotik maupun dokter ..disupport habis2 an jga sama perusahaan farmasi..buat jual produk obatnya....so pasti persaingan antar farmasi jga sengit...


Quote:Original Posted By gie pepe
gw apoteker di salah satu rumah sakit terbaik di bandung. ya begitulah medrep, mereka sebagian besar tidak punya basic ilmu kefarmasian tapi berani bicara tentang dunia kefarmasian ke dokter. jadinya ya ngaco n ngawur info yg mereka berikan. mereka kan selalu dikejar target tiap bulan, jadinya ya mereka tiap hari nungguin si dokter, ampe tengah malem, buat tanda tangan aja. klo menurut gw ini bukan profesi, karena pekerjaan mereka tdk profesional n tdk perlu kuliah khusus. coba baca arti dari profesi itu apa di KBBI.


Quote:Original Posted By hiestelle
aku ada pengalaman nebus obat harus apotik yg sudah ditunjuk dokter, yakni apotik di tempat aku berobat, padahal kata dokter resepnya bisa ditebus apotik mana saja. tapi anehnya ada jenis obat yg jual hanya di apotik yg ditunjuk dokter, akhirnya aku harus bolak balik lagi...badan lagi gak enak ditambah capeee harus bolak balik...


Quote:Original Posted By ellypsis
intinya sih emang sesuai ama isi tritnya
gimana caranya dokter resepin obat kita sebanyak banyaknya. caranya? bebas... asal keliatan(diluar) aluss

"entertain"? pasti ada



Quote:Original Posted By nurhaiman
Mantap gan trit nya,
Kebetulan ane juga medrep di perusahaan PMA(Pemilik modal asing),
Di Indonesia perusahaan farmasi secara garis besar ada 2 kelompok gan yang pertama itu PMDN (pemilik modal dalam negri) dan PMA

Nah mungkin yang agan tulis di trit ini kisah medrep PMDN gan,






..tros opdetteh...


dokter juga manusia

Baca Gan: Cara Mengganti Peta Lokasi Pokemon GO Agar tidak Perlu Keluar Rumah Untuk Mencari Pokemon
Medrep sama sales beda tipis
udah tau gan..
baru tau ane gan
kayak sales ya
iyaa. cemas banget ya kalo kaya gitu







guk
Tu apotik Astuti pasti owner-nya Agung Hercules
Quote:Original Posted By guatelitenan
Tu apotik Astuti pasti owner-nya Agung Hercules


sotoy ayam...hahahaha
Quote:Original Posted By jalandiam
iyaa. cemas banget ya kalo kaya gitu





guk


yoyoi bray...


guk
Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?

Mirip sales yah...
Quote:Original Posted By zonahonda
Mirip sales yah...


emang sales, cuma namanya aja yg lebih keren

guk
Medrep, Profesi Penawar Obat Yang Bikin Harap-Harap Cemas Pasien?
Mirip sales ya gan
kasian brey biarin ajah...
Kek film apa gitu ane lupa, medrep mirip seles
sebenarnya entertaint klien itu hal biasa di dunia bisnis dan dalam hal ini ya si dokter. cuma masalahnya perusahaan farmasi seolah nggak mau rugi dengan membebankan biaya pemasaran ke konsumen (pasien), dan hal ini udah jadi budaya turun temurun. pokoknya orang miskin dilarang sakit.
Asal ente tau ya Krim, sekolah kedokteran mahallllll.....
Makanya para dokter nyambi jualan obat jg, urusan pasien mah belakangan.
Dokter itu sebenarnya cuma nulis gejala2 ttg penyakit....


Yg nentuin obatnya adalah apoteker.... Agan salah kaprah...


Coret2an resep dokter itu bukan nulis jenis obatnya....


Mungkin medrep memang bisa mempengaruhi si dokter (jika punya apotek sendiri)
bentar ane analisis dulu bre
edit: jadi sebelum ke apoteker, obatnya dari medrep dulu bre?

trus yg salah medrep atau dokternya yg gak tau obat nih ?

mampir di trit ane bre [KOMBAT GO] Persona+Naruto Go: Advanced Battle, Advanced Dungeon! http://kask.us/ihobw
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar