Pages


Minggu, 16 Oktober 2016

Bandung Larang Penggunaan "Styrofoam" Mulai 1 November 2016

Bandung Larang Penggunaan "Styrofoam" Mulai 1 November 2016



Penggunaan styrofoamtelah dilarang di sejumlah kota besar dunia, seperti London dan New York. Di Indonesia, Bandung bakal menjadi kota pertama yang menerapkannya.

Walikota bandung, Ridwan Kamil, mengumumkan lewat akun Twitternya pada Rabu (12/10/2016) bahwa Bandung akan menerapkan larangan pemakaianstyrofoam untuk kemasan makanan dan minuman.

"Warga Bandung, per tanggal 1 November 2016, penggunaan styrofoam DILARANG untuk kemasan makanan dan minuman," demikian posting-nya seraya menyinggung akun Twitter Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Styrofoam buat seblak itu ada kandungan kimiawi yang kalau nguap bisa kanker, mau? demikian kicauan lain dari pria yang akrab disapa kang Emil itu.

Pelarangan penggunaan styrofoam di Bandung telah digagas setidaknya sebulan lalu dalam pertemuan dengan Badan Pengelolaan lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.

Diberikatan Kompas.com September lalu, Emil meminta BPLH mengkaji penerapan aturan pelarangan styrofoam dan mencari alternatif terbaik dari kemasan tersebut.

"Hasil riset kita mengindikasikan kemampetan di sungai, di gorong-gorong itu kebanyakan plastik dan styrofoam. Jadi kita melihat tingkat konsumsi styrofoam di Bandung ini terlalu berlebihan," katanya menjelaskan.

Hingga kicauan terakhirnya, Emil belum menjelaskan soal kemasan alternatif penggantu styrofoam yang dimaksud serta aturan pendukung agar pelarangan ini tak menjadi aturan yang diabaikan.

Styrofoam merupakan salah satu bentuk plastik. Terbuat dari polystyrene, kemasan ini makin diminati karena kepraktisan dan kesan higienis-nya.

Sama seperti plastik, styrofoam sangat sulit terurai di alam. Sebuah riset mengungkap adanya bakteri pemakanstyrofoam tetapi aplikasinya secara massal belum bisa dilakukan segera.

http://sains.kompas.com/read/2016/10....november.2016

siapa dolo gubernurnya
research
bungkus pake daun
Baguslah klo gtu....

Quote:Original Posted By presidenkoplak
bungkus pake daun



back to basic
Quote:"Hasil riset kita mengindikasikan kemampetan di sungai, di gorong-gorong itu kebanyakan plastik dan styrofoam. Jadi kita melihat tingkat konsumsi styrofoam di Bandung ini terlalu berlebihan," katanya menjelaskan.


bisajuga kesumbat ama nastaiker , ato taiknya nastaiker tu gorong2
Bagus nih, harus diikuti sama yg laen
Gw milih bungkus coklat atau plastik dibanding styrofoam kalo penjualnya kasih pilihan
green living
Quote:Original Posted By panastaik
bisajuga kesumbat ama nastaiker , ato taiknya nastaiker tu gorong2


yakin lo mau ngetroll di berita bagus ini tong?
jir ilustrasinya..
harusnya peraturan kayak gini langsung di level atas.. karena dampak styrofoam udah kemana2, bikin kotor..
Quote:Original Posted By stratovarius666


yakin lo mau ngetroll di berita bagus ini tong?


yang ngetrol duluan siapa
setiap ada berita jabar ,nastaiker korlap dubai selalu bikin thread ,
ujung2nya ke aher, doa ,mesjin 1 T dll ,basi ndut
tanya kenapa
termasuk buat pkl yg dagang makanan kuliner?
Quote:Original Posted By panastaik
yang ngetrol duluan siapa
setiap ada berita jabar ,nastaiker korlap dubai selalu bikin thread ,
ujung2nya ke aher, doa ,mesjin 1 T dll ,basi ndut
tanya kenapa


Bandung Larang Penggunaan "Styrofoam" Mulai 1 November 2016
Quote:Original Posted By kungfujanda.
green living



bener gan, Mari kita dukung
Sementara sebelah yg dipimpin 5 walikota satu gubernur cuma bs pencitraan nutup diskotik.

Eniwei percuma kalo kebijakan go green kyk gini dan plastik berbayar diterapkan, tapi pembakar hutan kelas kakap dibebaskan dengan alasan bisa ditanami lagi.
baguslah klo gitu
Quote:Original Posted By stratovarius666


Bandung Larang Penggunaan "Styrofoam" Mulai 1 November 2016


mau nyindir uclim?
jokowi, habibie dll suruh ganti agama dong
gile lu ndut
ntaps
jadi nasbung semua dong nanti

Quote:Original Posted By panastaik
mau nyindir uclim?
jokowi, habibie dll suruh ganti agama dong
gile lu ndut



did I mention?
lebay lo tong....
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar